MAJENE, MASALEMBO.COM - Komoditi jagung sebagai sumber pangan utama setelah padi, kini mulai merambah berbagai pelosok negeri. Peningkatan produksi jagung dalam negeri memang terus digenjot, sebagai upaya menguatkan ketahanan pangan nasional.
Pemerintah juga telah memfasilitasi sarana dan memberdayakan petani guna meningkatkan produksi jagung serta menerbitkan harga acuan pembelian jagung di tingkat petani dan harga di tingkat konsumen.
Di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, program peningkatan produksi jagung ini disambut baik Pemerintah Daerah, apalagi selajan dengan misi revolusi hijau milik bupati H Fahmi Massiara dan wabup Lukman. Kini, berbagai daerah di Majene mulai dipenuhi tanaman dan produksi jagung yang cukup menjanjikan. Salah satunya di Desa Kabiraan Kecamatan Ulumanda.
Kepala Desa Kabiraan Paharuddin mengatakan, kehadiran jagung di desanya cukup menggembirakan. Selain karena komoditas ini sudah dikenal jauh hari para petani, juga karena disediakan sejumlah bantuan, baik benih maupun pupuk.
"Ya Alhamdulillah cukup bagus, saya liat petani cukup meminati, karena memang warga kami sudah terbiasa menanam jagung sejak dulu," kata Paharuddin, belum lama ini.
Kades Paharuddin menjelaskan, produksi jagung di Kabiraan sudah cukup menggembirakan. Rata-rata petani juga sudah menjual ke luar desa. "Jadi sekarang sudah bernilai jual, beda dulu kan kita menanam hanya untuk konsumsi rumah tangga," ucap Udin, sapaan akrab Kades Paharuddin.
Dalam setahun kata Paharuddin, beberapa petani sudah mampu menghasilkan puluhan ton jagung dengan kualitas baik, layak di pasar nasional. "Baru-baru ini bahkan ada anak muda bisa menghasilkan sampai 40 ton," ucap Kades muda di Majene.
Paharuddin berharap, kedepan harga jagung tetap stabil, jika bisa ditingkatkan agar para petani di desanya makin produktif, tentu untuk kesejahteraan mereka. (adv/red)