Pedagang sayur sedang bersitegang dengan Satpol-PP saat ingin ditertibkan. (Foto :Frendy Cristian-masalembo.com)
MAMASA, MASALEMBO.COM-Sejumlah pedagang sayur yang berada di pasar lama kota Mamasa melakukan perlawanan saat ingin ditertibkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP). Pedagang yang mayoritas ibu-ibu itu terpaksa bersitegang dengan petugas, hingga adu mulut tak terhindarkan dan hampir terjadi bentrokan.
Mendapat perlawanan, petugas akhirnya membatalkan penertiban demi menghindari terjadinya bentrokan. Penertiban tersebut dilakukan karena sejumlah pedagang dianggap mengganggu keindahan kota dengan berjualan diatas trotoar dan drainase.
Sambo Lebok, salah seorang pedagang mengatakan, mereka menolak untuk di tertibkan sebelum pemerintah daerah Kabupaten Mamasa mencarikan solusi yang tepat bagi mereka.
“Kami menolak untuk digusur sebelum kami dicarikan tempat khusus untuk kami menjual sehari-hari. Kami menjual disini setiap hari dan tidak mengganggu arus lalu lintas,”tegasnya, Jumat (10/05).
Meskipun pasar milik pemerintah daerah sudah ada di Dusun Barra-Barra, Desa Bombong Lambe’ namun pedagang tetap ngotot untuk direlokasi ke pasar tersebut sebap dianggap jauh dari keramaian dan sepi pelanggan.
“Pasar yang sudah dibangun pemerintah sudah ada, tetapi itu bukan solusi bagi kami, karena pasar itu sangat jauh dan berada ditengah hutan,tidak ada pembeli. Sementara jika kami tidak berjualan lalu darimana kami dapatkan uang untuk makan sehari-hari termasuk menafkahi keluarga kami,”tambah Sambo Lebok.
Sejumlah pedagang sayur tersebut meminta agar pemerintah daerah mencari solusi yang tepat bagi mereka, dengan menyediakan pasar atau sarana bagi mereka untuk berjualan di dalam kota.
Sementara itu, Kasat Satpol PP Kain Lotong Sembe, mengatakan pihaknya melakukan penertiban guna ketertiban dan keindahan kota dengan maksud para pedagang itu tidak lagi berjualan diatas got atau parit yang berada di dalam kota.
“Kita berharap warga bisa berjualan pada tempatnya di pasar yang telah disiapkan pemda, yang berada di Barra-Barra sehingga kota kelihatan indah,” katanya.
Penertiban para pedagang sayur bukan baru kali ini, namun hampir setiap saat, bahkan sejumlah pedagang sempat melakukan aksi protes ke gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mamasa dengan membawah sejumlah jualan mereka beberapa waktu lalu.(Frd/Shm)