Wartawan dari berbagai media massa foto bersama dengan Ketua MK Anwar Usman di Pusdiklat Pancasila Cisarua, Bogor, Jawa Barat (egi/masalembo.com)
BOGOR, MASALEMBO.COM - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman berharap hasil pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2019 yang akan diputuskan KPU pada 22 Mei mendatang dapat diterima semua pihak. Meski demikian, ia menegaskan siap menghadapi jika Pemilu harus berujung ke institusi yang ia pimpin.
"Tugas berat menanti kami, saya terus terang selalu berharap mudah-mudahan Pemilu ini terutama Pilpres tidak akan bermuara ke MK. Jika semua pihak menerima, itu luar biasa, tetapi jika itu harus terjadi (ke MK) kita tidak mungkin mau lari dari kenyataan," kata Anwar di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Senin (22/4/2019).
Anwar menjelaskan, pesta demokrasi di Indonesia bukanlah hal mudah. Bahkan, Pemilu 2019 merupakan yang tersulit di dunia. Dirinya pun mengaku ikut berdosa karena turut memutuskan pelaksanaan Pemilu 2019. Berbagai pertimbangan Pileg dan Pilpres digelar serentak diantaranya efesiensi waktu dan anggaran.
"Saya merasa ikut berdosa karena saya ikut memutuskan. Kalau tidak salah sudah 45 orang petugas KPPS dan 15 orang polisi yang meninggal dunia (saat Pemilu)," ujar Anwar saat menyampaikan sambutan Peningkatan Pemahaman Hak Konstitusional Hak Warga Negara Bagi Wartawan Se-Indonesia.
Menurutnya, pelaksanaan Pemilu 2019 akan dievaluasi, terkhusus banyaknya petugas KPPS yang meninggal dunia. "Saya begitu pulang dari TPS, ternyata (sadar) betapa sulitnya Pemilu. Tapi putusan hakim MK pun bukan firman Tuhan, konstitusi saja bisa diamandemen," ujarnya.
Kegiatan Peningkatan Pemahaman Hak Konstitusional Hak Warga Negara Bagi Wartawan Se-Indonesia di Cisarua Bogor, diikuti 118 wartawan dari 34 Propinsi di Indonesia. Dari Sulawesi Barat hadir Pemimpin Redaksi Harian Sulbar Ekspres Muhammad Solikhin, Pemimpin Redaksi Mamujupos.com Herman Mochtar, Redaktur Radar Sulbar Abdul Kadir Tanniewa dan Pemimpin Redaksi Masalembo.com Harmegi Amin. (har/red)