Ramla Baharuddin/Facebook
MAMUJU, MASALEMBO.COM - Nama lengkapnya Ramla Baharuddin. Gadis kelahiran Mamuju ini adalah satu-satunya atlet Sulbar yang bakal berlaga di arena Asian Games Jakarta-Palembang 2018.
Kalau saja ibu-bapaknya masih hidup, tentu kebahagiaan tiada tara menyeruak dari lubuk terdalam mereka. Sayang, keduanya telah tiada. Tetapi keyakinan Ramla di alam sana ayah-bundanya tetaplah terseyum bahagia.
"Kalau di rumah saya dipanggil La'la, saya tinggal sama kakak, papa sudah meninggal delapan tahun lalu, ibu juga sudah empat tahun," tulis Ramla dengat emot sedih, saat dihubungi via messenger, Senin (14/8). Ia mengaku saat ini tengah mengikuti pelatnas Asean Games di Jatiluhur, Jawa Barat.
Meski menyandang status yatim-piatu, namun gadis kelahiran 1999 ini rupanya terlahir lebih beruntung. Ia dikaruahi prestasi cukup gemilang hingga ke event internasional sekelas Asian Games. La'la pun bakal bertarung di Palembang di tim cabang olahraga dayung. Tentu saja membela sang merah putih, wakili Indonesia. Kehadiran Ramla di timnas dayung Indonesia sekaligus event internasional kedua yang diikuti. Sebelumnya, tahun 2017, Ramla ikut tampil bersama para pendayung tanah air di Macao International Dragon Boats Races dan sukses meraih runner up.
Dihubungi wartawan media ini, Rahma mengatakan, dirinya sedang fokus menghadapi Asean Games. Ia mengaku ingin menampilkan yang terbaik untuk Indonesia dan tentunya membawa harum nama Sulawesi Barat.
"Ini lagi di Jatiluhur kak, do'akan ya, diberikan yang terbaik," harapnya.
Kepada wartawan, gadis asal Batupapan, Desa Bambu, Kabupaten Mamuju ini berharap, kedepan lebih banyak atlet-atlet yang tumbuh dari Sulbar, meraih prestasi nasional hingga internasional.
"Khusus buat Sulbar, semoga kedepannya lebih maju lagi, lebih berkembang serta sukses dan semoga mempunyai atlet-atlet generasi bangsa yang lebih berprestasi lagi," pungkasnya.
Dia pun menitip pesan, agar mendapat do'a dari warga Sulbar demi mengukir prestasi untuk merah putih. "Semoga sukses dan semoga bisa melampau target di Asean Games tahun ini," tutupnya.
Untuk diketahui, mendayung merupakan sebuah olahraga yang menggunakan dayung dan berlangsung di atas sungai, danau dan laut. Dalam teknik mendayung dengan oar hanya dikenal dua macam kayuhan yaitu dayung maju dan dayung mundur. Jika menginginkan perahu bergerak kedepan maka digunakan dayung maju sedangkan dayung mundur untuk menghentikan perahu yang sedang bergerak maju atau memang menginginkan perahu bergerak mundur. Jika ingin membelokkan perahu ke kanan maka tangan kiri mendayung maju dan tangan kanan mendayung mundur,dan sebaliknya jika ingin membelok ke kiri.
Dayung pertama kali dilombakan di Asian Games IX New Delhi India tahun 1982. Terdapat 12 nomor dayung pria dan 10 untuk wanita, namun di Asian Games XVII Incheon tahun 2014 hanya 7 nomor pria dan wanita yang dilombakan. Cina adalah negara paling mendominasi kompetisi dayung di Asia. (har/red)