MATENG, MASALEMBO.COM – Ketua DPRD Sulawesi Barat, Amalia Fitri Aras, bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Rachmad, melakukan peninjauan langsung ke lokasi fenomena tanah bergerak yang terjadi di wilayah Tobadak VII, Mamuju Tengah, pada Minggu (3/11/2024).
Peninjauan ini merupakan respon atas beredarnya di media sosial informasi tanah bergerak di perkebunan kelapa sawit Kabupaten Mamuju Tengah.
Sebelumnya, sebuah video amatir yang direkam oleh warga menunjukkan kejadian tanah bergerak di Desa Saluadak Tobadak VII, Kecamatan Tobadak. Dalam video tersebut, tampak jelas sebuah alat berat, jenis ekskavator, turut terseret oleh pergerakan tanah.
"Kejadian di Mamuju Tengah, tanah bergerak di Desa Saluadak," ungkap seorang netizen melalui akun Facebook.
Fenomena ini terjadi saat pengerjaan peningkatan jalan di desa tersebut, seperti yang dijelaskan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju Tengah. Kepala Pusdatin BPBD Mateng, Ukky, mengonfirmasi bahwa kejadian ini berdampak pada jalan yang panjangnya mencapai sekitar 100 meter dengan lebar sekitar 5 meter.
"Dari laporan awal, panjang jalan terdampak mencapai kurang lebih 100 meter dengan lebar badan jalan sekitar 5 meter," jelas Ukky, dilansir oleh Tribun Sulbar.
Meski insiden ini terbilang besar, beruntung tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Alat berat yang sempat terseret oleh pergerakan tanah juga berhasil diselamatkan.
Atas instruksi Penjabat Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, pihak PUPR Sulbar segera turun tangan untuk memeriksa situasi di lapangan dan berkoordinasi dengan DPRD terkait langkah-langkah penanganan yang harus diambil guna menghindari potensi jatuhnya korban.
"Kita ingin melihat langsung seperti apa fenomena ini dan mendiskusikan bersama DPRD terkait langkah-langkah yang perlu dilakukan," ujar Rachmad.
Langkah ini diambil sebagai tindakan preventif untuk memastikan keselamatan warga di sekitar lokasi kejadian dan meminimalisir dampak yang lebih besar. (Ril/har)