SUMENEP, MASALEMBO.COM- Dalam upaya menjaga keberlanjutan dan kelestarian bahasa daerah, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengadakan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) jenjang Sekolah Dasar (SD) di tingkat Kabupaten Sumenep. Acara ini diselenggarakan di Gedung Ki Hajar Dewantara, Jalan Trunojoyo, Desa Kolor, Kecamatan Kota Sumenep.
Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) ini diisi dengan berbagai jenis perlombaan yang bertujuan untuk menggali bakat dan minat siswa sekaligus mempromosikan pelestarian bahasa Madura.
Beberapa lomba yang digelar antara lain pidato Bahasa Madura, baca puisi Madura, mendongeng, lawakan tunggal, macapat, cerpen, serta arakan Madura. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata komitmen Disdik Kabupaten Sumenep dalam mempertahankan eksistensi bahasa ibu di tengah gempuran kemajuan teknologi dan budaya asing.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Agus Dwi Saputra, S.Sos, M.Si, menegaskan pentingnya pelestarian bahasa daerah melalui kegiatan seperti FTBI ini. Menurutnya, seluruh elemen masyarakat memiliki tanggung jawab bersama untuk melestarikan bahasa daerah, terutama di pulau Madura. Ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap mulai terkikisnya penggunaan bahasa Madura dalam kehidupan sehari-hari, baik di Sumenep maupun wilayah Madura lainnya.
"Dalam kehidupan sehari-hari, setiap tahunnya penggunaan bahasa daerah ini sudah mulai terkikis, ya, baik oleh kemajuan teknologi maupun oleh banyaknya orang dari luar yang masuk, sehingga bahasa daerah ini mulai terpinggirkan. Dengan adanya festival Tunas Bahasa Ibu ini, kami berharap bahasa daerah bisa tetap lestari. Sangat disayangkan jika bahasa daerah kita hilang dari bumi Madura," katanya.
Agus menambahkan bahwa bahasa Madura sebagai bahasa ibu tidak hanya sebatas alat komunikasi, tetapi juga erat kaitannya dengan budaya setempat. Melalui festival ini, bahasa Madura dipadukan dengan berbagai unsur budaya lokal untuk memperkaya makna dan menjaga tradisi yang telah diwariskan oleh leluhur.
Lebih lanjut, mantan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Kabupaten Sumenep itu berharap agar penyelenggaraan FTBI dapat memberikan manfaat yang luas bagi anak-anak di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep. Salah satu tujuannya adalah agar para siswa dapat mengenal bahasa ibu sejak dini, sekaligus menjadikan kegiatan ini sebagai wadah untuk mencari bakat-bakat baru di bidang kesenian dan bahasa.
"Pertama, anak-anak bisa mengenal bahasa daerahnya sendiri. Kedua, festival ini bisa menjadi media pencarian bakat, apakah anak-anak ini memiliki keberanian untuk tampil di depan umum atau tidak. Jadi, ada juga aspek pendidikan karakter di dalamnya. Namun, intinya adalah melestarikan bahasa daerah," ungkapnya.
Di akhir acara, seluruh pemenang dari berbagai lomba mendapatkan penghargaan berupa piala dan uang pembinaan yang diserahkan langsung oleh Agus Dwi Saputra, S.Sos, M.Si.
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi dan usaha anak-anak dalam mengikuti festival serta sebagai dorongan untuk terus mengembangkan bakat dan kecintaan mereka terhadap bahasa Madura.
Festival Tunas Bahasa Ibu tingkat SD ini menjadi bukti nyata komitmen Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep dalam menjaga eksistensi bahasa daerah. Dengan terselenggaranya acara ini, diharapkan generasi muda Madura tidak hanya mengenal tetapi juga bangga menggunakan bahasa ibu mereka, serta mampu mempertahankan tradisi bahasa Madura di tengah arus globalisasi. (TH)