Foto: Kepala Bidang GTK Dinas Pendidikan Saat Melakukan Sosialisasi kepada KKS di Kecamatan Talango. [Thofu]
SUMENEP, MASALEMBO.COM- Kepala Bidang GTK Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, Akhmad Fairusi, menyelenggarakan sosialisasi program Sekolah Responsif Gender (SRG) kepada Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) di Kecamatan Talango, tepatnya di SDN Padike IV. Kegiatan ini merupakan penutup dari rangkaian sosialisasi program SRG di seluruh wilayah daratan Kabupaten Sumenep.
"Alhamdulillah kita tuntas melakukan sosialisasi sekolah responsif gender di seluruh wilayah daratan," ujarnya
Sosialisasi program SRG ini telah dimulai sejak akhir Agustus hingga September 2024. Program ini merupakan bagian dari inisiatif nasional yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi semua peserta didik, baik di lingkungan pendidikan formal maupun non-formal. Program ini juga berfokus pada pencegahan kekerasan, pelecehan, dan bullying di sekolah.
Dalam penjelasannya, Akhmad Fairusi, yang akrab disapa Fairus, menekankan bahwa menciptakan rasa aman dan nyaman bagi peserta didik adalah aspek yang sangat penting untuk memastikan terwujudnya satuan pendidikan yang berkualitas. Hal ini, menurutnya, merupakan upaya untuk menghasilkan lembaga pendidikan yang adil, profesional, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan serta kearifan lokal.
"Semua itu diatur dalam program sekolah responsif gender. Oleh karena itu, semua lembaga pendidikan di bawah naungan disdik harus menerapkannya," jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan penerapan program ini tentu memerlukan dukungan dari seluruh guru yang berperan sebagai garda depan dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif dan responsif terhadap gender. Oleh karena itu, ia mengimbau kepada seluruh kepala sekolah di Kecamatan Talango untuk segera menerapkan program ini di lembaga masing-masing.
"Kami minta bagi kepala sekolah SD se Kecamatan Talango, segerakan menerapkannya," tegasnya.
Di tempat yang sama, Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) Kecamatan Talango, Matlawi, memberikan tanggapan positif terhadap program ini. Ia menyebutkan bahwa saat ini sudah ada dua sekolah dasar di wilayah Kecamatan Talango yang telah menerapkan konsep sekolah responsif gender. Kedua sekolah tersebut adalah SDN Padike II dan SDN Palasa I.
"Selebihnya, dalam waktu dekat segera menerapkan," ujar Matlawi dengan optimisme tinggi.
Matlawi juga merasa bersyukur bahwa hingga saat ini tidak ada permasalahan berarti yang muncul di sekolah-sekolah dasar di Kecamatan Talango. Ia berharap agar keselamatan dan kesuksesan selalu menyertai dunia pendidikan di wilayahnya.
"Semoga terus diberikan keselamatan dan kesuksesan di dunia pendidikan kami," tambahnya dengan penuh harapan.
Sosialisasi program Sekolah Responsif Gender ini diharapkan dapat memberikan dampak positif, tidak hanya bagi siswa dan guru, tetapi juga bagi seluruh masyarakat pendidikan di Kecamatan Talango. Dengan terciptanya lingkungan pendidikan yang lebih aman, nyaman, dan inklusif, program ini diharapkan mampu mendukung terciptanya generasi muda yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial serta kesadaran akan kesetaraan gender. (TH)