SUMENEP, MASALEMBO.COM– Achmad Fauzi Wongsojudo, Bupati Sumenep, hadir dalam kegiatan penuh keseruan bersama komunitas pecinta layang-layang se-Kabupaten Sumenep di Desa Aeng Tongtong, Madura, pada Jumat (04/10/2024). Kegiatan ini menarik perhatian warga setempat, baik anak-anak maupun dewasa, yang hadir dengan semangat tinggi.
Bagi Achmad Fauzi, kehadirannya di acara ini bukan hanya sekadar bentuk partisipasi, tetapi juga kesempatan untuk bernostalgia dengan masa kecilnya. Ia mengaku bahwa permainan layang-layang adalah salah satu hiburan masa kecil yang selalu membangkitkan kenangan indah. Fauzi menyebut bahwa layang-layang sangat populer di seluruh Indonesia, termasuk di Madura, dan membawa kegembiraan tersendiri.
"Bermain layangan mengingatkan saya pada masa kecil dulu. Permainan ini sangat menyenangkan," ujar Fauzi dengan antusias saat berinteraksi dengan warga yang hadir.
Lebih dari sekadar permainan, Fauzi juga menekankan bahwa layang-layang memiliki nilai sosial yang penting. Permainan ini mampu mempererat tali silaturahmi antarwarga, sesuatu yang dianggapnya sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. "Lewat layang-layang, kita bisa menjaga dan memperkuat silaturahmi antar warga," tambahnya.
Acara ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga menjadi wadah untuk melestarikan budaya dan tradisi lokal yang semakin jarang dimainkan oleh generasi muda. Achmad Fauzi mengungkapkan kekhawatirannya terhadap pergeseran minat anak-anak saat ini yang lebih terpaku pada gadget dan teknologi modern, sehingga kegiatan tradisional seperti bermain layang-layang mulai ditinggalkan.
"Festival seperti ini sangat penting untuk melestarikan tradisi. Saya berharap permainan tradisional seperti layang-layang tetap hidup dan dimainkan oleh generasi muda kita," ujarnya penuh harap.
Desa Aeng Tongtong, tempat berlangsungnya acara, dipenuhi oleh layang-layang dengan berbagai bentuk dan ukuran yang menghiasi langit dengan warna-warni ceria. Masyarakat dari berbagai usia berpartisipasi dengan semangat yang luar biasa, menjadikan suasana acara semakin meriah.
Dalam sambutannya, Fauzi menekankan bahwa festival layang-layang ini bukan hanya ajang kompetisi, melainkan juga tempat untuk bersenang-senang dan mempererat hubungan antarwarga. Ia mengajak semua yang hadir untuk menikmati momen kebersamaan dan tidak terlalu terfokus pada menang atau kalah.
"Jangan hanya fokus pada kompetisi, tapi juga nikmati kebersamaan dan keseruannya. Saya berharap acara seperti ini bisa menjadi agenda tahunan dan terus dilakukan," jelas Fauzi dengan senyuman.
Festival ini juga dianggap sebagai ajang penting bagi masyarakat setempat untuk menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya lokal. Fauzi mengajak masyarakat, terutama orang tua, untuk mengenalkan permainan tradisional kepada anak-anak agar mereka tidak hanya terjebak dalam dunia digital.
"Kita perlu mengenalkan kegiatan seperti ini kepada anak-anak, supaya mereka tidak hanya terpaku pada handphone," tambahnya, menekankan pentingnya keseimbangan antara teknologi dan kegiatan luar ruangan.
Muslim, salah satu warga Desa Aeng Tongtong, menyatakan rasa terima kasihnya kepada Achmad Fauzi atas kehadirannya di tengah masyarakat. Bagi Muslim, kehadiran Bupati Sumenep di desa mereka adalah suatu kebanggaan dan memberikan motivasi lebih bagi warga untuk terus melestarikan tradisi yang ada.
"Terima kasih, Pak Bupati Fauzi, atas kehadirannya di sini, di tengah kesibukan yang luar biasa," kata Muslim dengan penuh hormat.
Acara tersebut juga mencerminkan pentingnya upaya untuk menjaga budaya dan tradisi lokal yang telah lama menjadi bagian dari identitas masyarakat Madura. Dengan semakin jarangnya permainan tradisional ini dimainkan di era modern, Fauzi optimis bahwa festival layang-layang bisa menjadi cara yang efektif untuk menarik minat generasi muda kembali pada akar budaya mereka.
Di penghujung acara, Fauzi berbaur dengan warga dan ikut menikmati kemeriahan. Ia tampak akrab berbincang dengan anak-anak yang antusias mengikuti festival, sembari menyaksikan layang-layang yang terbang tinggi di langit Aeng Tongtong. Fauzi berharap, dengan adanya kegiatan seperti ini, nilai-nilai kebersamaan, kekeluargaan, dan penghargaan terhadap tradisi lokal dapat terus dipupuk dan dilestarikan di Kabupaten Sumenep. (TH)