Pembukaan dan pelaksanaan PKM Unsulbar yang dihadiri dosen senior Dr. Jamil Barambangi, M.Pd dan Dr. Kartika Hajati, M.Pd [dok. Nur Aisyah Humairah]
POLMAN, MASALEMBO.COM - Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) sukses digelar di MTs DDI Lapeo, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Senin (26/8/2024). Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis praktikum dan memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam belajar.
Ketua Tim Pengusul Program, Dr. Nur Aisyah Humairah, S.Si., M.Pd mengatakan, program ditujukan untuk mengatasi dua permasalahan, yakni kurangnya pemahaman guru dalam penyusunan pembelajaran berbasis praktikum dan rendahnya motivasi belajar siswa.
"PKM ini melibatkan dua tahap pelatihan utama. Tahap pertama adalah bedah pembelajaran berbasis kegiatan praktikum serta pembelajaran kontekstual," kata Nur Aisyah Humairah.
Peserta PKM Unsulbar di MTs DDI Lapeo, Campalagian saat mengikuti kegiatan pelatihan. [Dok. Nur Aisyah Humairah]
Ia melanjutkan, untuk tahap kedua kegiatan berfokus pada pelatihan strategi Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) berbasis laboratorium virtual. "Metode ini dirancang untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar, terutama dalam mata pelajaran IPA," ungkapnya.
Dikatakan, pelaksanaan PKM ini terdiri dari empat tahapan: pengenalan dan observasi sekolah mitra, pemantapan rencana kegiatan, pelaksanaan pelatihan, serta evaluasi dan monitoring. Selama observasi di MTs DDI Lapeo, ditemukan bahwa proses pembelajaran cenderung masih bersifat satu arah dengan dominasi ceramah dari guru, yang mengakibatkan siswa kurang mendapat ruang untuk berinteraksi dengan materi secara aktif.
Nur Aisyah menjelaskan, solusi yang ditawarkan dalam PKM ini mencakup pelatihan bagi guru-guru untuk menguasai teknologi melalui penggunaan laboratorium virtual dalam kegiatan PAIKEM, serta pelatihan langsung bagi siswa untuk mempraktikkan pembelajaran berbasis laboratorium virtual.
"Diharapkan pembelajaran akan menjadi lebih interaktif dan dapat meningkatkan motivasi siswa," ungkap doktor lulusan Pascasarjana UGM tersebut.
Evaluasi dan monitoring progam PKM Unsulbar di MTs DDI Lapeo, Kecamatan Campalagian, Polman. [dok. Nur Aisyah Humairah]
Selain Nur Aisyah Humairah, Tim pengusul PKM lainnya yakni Ummu Kalsum, S.Pd., M.Si dan Musdar, S.Pd., M.Pd sebagai anggota. Mereka bertanggung jawab dalam memberikan pelatihan kepada guru-guru MTs DDI Lapeo mengenai cara mengembangkan perangkat PAIKEM berbasis laboratorium virtual.
Diapresiasi Pihak Sekolah dan Kampus
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari pihak sekolah, terutama para guru yang ikut dalam kegiatan ini. Bahkan, Pada tahap akhir kegiatan saat monitoring dan evaluasi dilakukan untuk melihat sejauh mana keberhasilan kegiatan PKM ini, beberapa guru seperti Muh. Anshar, S.Pd dan Tarbiati, S.Ag., S.Pd mengaku sangat terbantu dengan program PKM dari Unsulbar ini.
Suasana saat pengenalan dan observasi calon mitra di MTs DDI Lapeo, Kecamatan Campalagian, Polman. [dok. Nur Aisyah Humairah]
"Untuk mata pelajaran Matematika Bapak Muh. Anshar, S.Pd dan Ibu Tarbiati, S.Ag., S.Pd untuk Biologi telah menerapkan metode PAIKEM dalam pembelajaran mereka. Menurut mereka, metode ini mempermudah interaksi dengan siswa karena pembelajaran diselingi permainan yang membuat siswa lebih tertarik," ungkap Nur Aisyah.
Dalam tahap pelaksanaan, dosen senior Unsulbar, seperti Dr. Jamil Barambangi dan Dr. Kartika Hajati, M.Pd juga turut hadir di lokasi. Mereka memberikan apresiasi terhadap implementasi metode PAIKEM yang dianggap selalu relevan dan mudah diaplikasikan di berbagai sekolah, baik yang sudah berkembang maupun yang masih dalam tahap pembinaan.
"Kegiatan PKM ini didanai oleh DIPA Unsulbar tahun anggaran 2024, dan pihak sekolah berharap agar pengabdian ini dapat dilanjutkan di masa mendatang untuk meningkatkan kualitas pendidikan di MTs DDI Lapeo dan sekolah-sekolah lainnya," terang Nur Aisyah. (Adv/har)