Sayyed Hasan Nasrallah (ist)
BEIRUT, MASALEMBO.COM – Free Palestine Network (FPN) mengutuk keras tindakan Israel yang menewaskan pemimpin Hizbullah, Sayyed Hasan Nasrallah, dalam serangan udara yang terjadi di Beirut, Lebanon.
Serangan yang berlangsung pada Jumat (27/9/2024) menghancurkan tempat pertemuan bawah tanah, menyebabkan Nasrallah gugur bersama beberapa pejuang perlawanan lainnya. Ledakan tersebut juga meratakan enam bangunan di sekitarnya.
Sekretaris Jenderal FPN, Furqan AMC, mengecam tindakan Israel tersebut sebagai tindakan biadab dan tidak berperikemanusiaan.
"Pembunuhan tokoh politik seperti ini adalah tindakan picik dan biadab. Sebelumnya, Israel juga membunuh Ketua Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh. Kebrutalan ini harus segera dihentikan," tegas Furqan pada Senin (30/9/2024).
Furqan menambahkan bahwa kematian Sayyed Hasan Nasrallah tidak akan menggoyahkan perjuangan Hizbullah maupun melemahkan gerakan perlawanan.
"Dalam sejarah perlawanan, kematian seorang pemimpin adalah bagian dari risiko perjuangan. Gugurnya Sayyed Hasan Nasrallah tidak akan melemahkan semangat, justru akan memperkuat poros perlawanan dalam membela Palestina," jelas Furqan.
Menurut Furqan, kematian Nasrallah adalah pencapaian tertinggi yang dapat diraih sebagai pejuang sejati. "Beliau menutup hidupnya dengan cara yang mulia, sebagai martir, sesuatu yang ia cita-citakan," tambahnya.
Sementara itu, pakar Asia Barat dari Universitas Padjadjaran, Dr. Dina Y. Sulaeman, yang juga Ketua Dewan Pakar FPN, memperingatkan bahwa kemartiran Nasrallah akan meningkatkan eskalasi konflik di kawasan.
"Peningkatan eskalasi ini jelas tidak menguntungkan Israel. Front perlawanan yang mendukung Palestina akan semakin intensif menekan Israel," ungkap Dr. Dina.
Tindakan Israel ini telah memicu kecaman internasional, dan diprediksi akan memperburuk ketegangan di Timur Tengah. (*/har)
