Pawai warga Desa Tandeallo dalam rangka semarak HUT Kemerdekaan RI ke-79. [Foto: Muhammad Gaus untuk masalembo.com]
MAJENE, MASALEMBO.COM - Tersembunyi di balik rimbunnya pepohonan dan dikelilingi pengunungan hijau, Desa Tandeallo dahulu adalah sebuah kawasan yang jauh dari hiruk-pikuk perayaan kemerdekaan. Setiap tahun, saat kota-kota besar di Indonesia bersolek menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia, Tandeallo hanya bisa menyaksikan dari kejauhan, terisolasi oleh keterbatasan akses dan infrastruktur.
Namun, angin perubahan akhirnya berhembus ke desa berpenduduk sekira 2.500 jiwa yang terletak di pengunungan Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat ini. Dengan terbukanya akses jalan, masuknya jaringan listrik, dan terkoneksinya telekomunikasi, Tandeallo perlahan bangkit dari tidur panjangnya. Desa ini kini berbenah, mentransformasi dirinya menjadi potret Indonesia dari sudut kecil yang penuh semangat dan warna.
Tahun ini, saat negara merayakan HUT ke-79 kemerdekaannya, kesunyian yang selama bertahun-tahun menyelimuti Tandeallo akhirnya pecah. Kampung-kampung yang dulunya gelap gulita kini berhias lampu-lampu warna-warni, tak kalah meriah dengan suasana kota di momen Agustusan. Lorong-lorong desa yang dulu sepi kini ramai oleh tawa dan sorak-sorai warga yang antusias menyambut perayaan kemerdekaan.
Perubahan dramatis ini bukan hanya tentang infrastruktur fisik, tetapi juga tentang bangkitnya semangat kebersamaan dan nasionalisme yang selama ini terpendam. Desa Tandeallo kini berdenyut dengan energi baru, siap menunjukkan pada dunia bahwa mereka, meski jauh dari pusat kota, juga merupakan bagian integral dari mozaik kebangsaan Indonesia.
Semangat Nasionalisme dan Sikalemui
Semangat kemerdekaan begitu terasa di Desa Tandeallo saat warga bersatu merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-79. Berbagai pertandingan dan perlombaan digelar dengan sukses, menciptakan atmosfer kegembiraan dan kebersamaan di seluruh penjuru desa.
Sebuah lorong kecil di Dusun Batupirig Desa Tandeallo, dulu gelap gulita kini berwarna-warni. [Foto: Suarman untuk masalembo.com]
Panitia penyelenggara berhasil menghadirkan beragam kompetisi yang menarik minat warga, mulai dari olahraga seperti sepak bola, bola voli, dan sepak takraw, hingga lomba lari yang memacu adrenalin. Tak ketinggalan, festival karaoke menjadi magnet tersendiri, memunculkan talenta-talenta baru dari kalangan muda Tandeallo dan mengundang antusiasme penonton yang tak segan memberikan saweran kepada peserta favoritnya.
Sebelumnya, warga Desa Tandeallo juga menggelar pawai HUT Kemerdekaan RI ke-79. Warga yang menyemut antusias mengikuti pawai dengan melakukan long murch dari kantor desa menuju lapangan sepakbola di Pukkammi, sekira 2 kilometer.
Budiamin, Kepala Desa Tandeallo, mengungkapkan rasa bangganya atas kesuksesan acara ini. "Kami sangat mengapresiasi kerja keras panitia yang telah memastikan kelancaran seluruh rangkaian kegiatan. Melihat antusiasme warga, kami berharap perayaan semacam ini bisa menjadi tradisi tahunan yang semakin meriah," ujarnya.
Masyarakat pun menyambut positif gelaran ini. Tajuddin, salah seorang warga, mengomentari, "Luar biasa! Acara ini menjadi hiburan yang sangat dinantikan sebelum kami kembali ke rutinitas bertani." Ia berharap perayaan semacam ini dapat terus digelar untuk mempererat tali persaudaraan, memupuk rasa sikalemui (saling menyayangi), dan memperkuat semangat nasionalisme.
Sebagai puncak perayaan, panitia akan menggelar malam pesta rakyat yang melibatkan seluruh warga dari 9 dusun serta berbagai instansi dan organisasi di Desa Tandeallo. Acara ini diharapkan menjadi momen istimewa yang semakin mempererat persatuan dan kesatuan warga desa.
Dengan berhasilnya rangkaian acara ini, Desa Tandeallo telah menunjukkan bahwa semangat kemerdekaan dan kebersamaan masih begitu kuat mengakar di hati masyarakat, menjadi contoh bagaimana sebuah perayaan nasional dapat menjadi wadah pemersatu yang efektif di tingkat desa. (*)
Jurnalisme warga: Suarman
Editor: Harmegi Amin