POLMAN, MASALEMBO.COM - Seorang nelayan tradisional asal Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, berhasil terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat. Terpilihnya nelayan ini membuktikan bahwa menjadi anggota DPRD tidak hanya terbatas pada kalangan menengah ke atas.
Tanda, demikian nama nelayan tersebut, merupakan warga Desa Bala, Kecamatan Balanipa. Ia tinggal di wilayah pesisir yang 95 persen penduduknya berprofesi sebagai nelayan tradisional. Sehari-hari, Tanda melaut mencari ikan menggunakan perahu kecil jenis katinting.
Pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 lalu, Tanda maju sebagai calon anggota DPRD dari Fraksi Golkar untuk Dapil Polman 2. Ia berhasil meraih 2.391 suara dan terpilih sebagai anggota dewan.
"Saya cuma bergaul sama warga dan nelayan pesisir di sini. Dari pergaulan itu, kita bisa banyak teman dan bisa memilih saya. Alhamdulillah, terima kasih kepada semua yang telah memilih saya," ujar Tanda.
Tanda mengaku tidak menggunakan politik uang dalam kampanyenya. Ia berusaha meyakinkan masyarakat pesisir di dapilnya melalui pendekatan personal, mengingat keterbatasan finansialnya.
Usai dilantik bersama anggota DPRD Polman lainnya pada 28 Agustus lalu, Tanda berkomitmen untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat di dapilnya, khususnya nelayan tradisional. Ia berencana memberikan bantuan alat tangkap ikan kepada nelayan sekitar untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
"Insya Allah, saya akan bekerja untuk masyarakat, memperjuangkan hak-hak rakyat, khususnya di dapil saya," tegasnya.
Terpilihnya Tanda sebagai anggota DPRD membuka wawasan baru tentang keterwakilan masyarakat dalam lembaga legislatif. Hal ini menunjukkan bahwa latar belakang ekonomi bukan penghalang untuk berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi dan pembangunan daerah. (Ant/har)