Ketua Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polman, Dwi Bintang Fajar. [Foto: Rahma/masalembo.com]
POLMA, MASALEMBO.COM - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Polewali Mandar, Nurjannah Waris menganggap terduga korban pelecehan yang merupakan anggota PPK di Kabupaten Polewali Mandar tidak kooperatif. Nurjannah menyebut demikian sebab terduga korban pelecehan yang merupakan anggota PPK enggan menghadiri panggilan pihak KPU Polman.
"Kami sudah panggil terduga korban untuk kami minta keterangannya di kantor KPU, tapi dia tidak datang dengan dalih kurang sehat. Kami juga ke rumahnya tapi yang bersangkutan tidak ada," ucapnya Nurjannah yang ditemui di kantor KPU Polman, Selasa (25/6/2024).
Sementara, ditemui di tempat terpisah satgas PPA sebagai pendamping korban, Dwi Bintang Fajar menilai pernyataan Ketua KPU Polman berlebihan, dan terkesan tidak pro terhadap korban pelecehan seksual.
"Kami menilai Ketua KPU Polman tidak paham dalam menangani kasus pelecehan seksual," ucapnya.
Dwi juga menegaskan sikap korban yang tidak mau menghadiri pertemuan di kantor KPU Polman harus dihargai karena yang bersangkutan masih trauma.
Selain itu Dwi menilai korban tidak berkenan hadir karena kuatir akan dipertemukan dengan terduga pelaku dalam satu forum yang sama, sementara dia masih trauma.
"Harusnya KPU Polman mendukung langkah hukum yang ditempuh korban, dan mensupport pemulihan mentalnya, bukan malah membuat peryataan yg menyudutkan korban," pinta Dwi. (Rah/sug)
