SUMENEP, MASALEMBO.COM- Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep Akis Jasuli kritisi, kalender event Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar).
Menurut Akis Jasuli kalender event tersebut, tidak memiliki konsep yang holistik dan jelas jika dikaitkan dengan tujuannya meningkatkan sektor pariwisata di Kabupaten Sumenep.
"Identitas dari budaya Sumenep ini apa, jangan cenderung parsial yang di promosikan keruang publik. Karena pariwisata ini berhubungan dengan konsep informasi yang harus tersampaikan," paparnya.
Event yang diselenggarakan, cenderung hanya bersifat seremonial dan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap sektor pariwisata. Harusnya, setiap event dapat memunculkan identitas local, sehingga dapat membuat wisatawan yang datang terkesan.
Menampilkan simbol-simbol kebudayaan dalam setiap pagelaran, merupakan keharusan. Sebab hal itu identitas yang menjadi pembeda dari daerah-daerah lain yang dapat dinikmati para pengunjung.
"Yang harus dilakukan rekonstruksi cara berfikir menemukan identitas yang sejatinya memang milik Sumenep. Dalam artian kabupaten Sumenep ini mempunyai keunikan atau keunggulan yang berbeda dengan daerah lain," tambahnya.
Akis Jasuli kemudian mencotohkan, salah satu event yang diselenggarakan Disbudporapar yang terlihat sangat tidak local wisdom dan terkesan amatir yaitu event layanan LED 2024 di Pantai Lombang.
"Pertunjukan apa itu, kalau hanya sebatas layangan Led seperti itu OSIS juga bisa," tegasnya.
Selain itu, lanjut Akis. Perkembangan pada wisata di Kabupaten yang berlambang kuda ini stagnan. Tidak ada perubahan bahkan cenderung merosot, hal itu dibuktikan dari fakta yang ada di lapangan.
"Wisata yang di kelola Pemkab maupun swasta. Memang tidak semuanya merosot tapi fakta di lapangan banyak wisata yang tidak berkembang," jelasnya.
Pihaknya berharap agar ke depan Pemkab benar-benar serius dalam membangun Sumenep. Sebab, anggaran yang sudah digelontorkan tidak sedikit, yakni ratusan hingga miliaran rupiah.
"Ayolah jangan main-main untuk membangun Sumenep ini, anggaran kan sudah ratusan bahkan miliaran rupiah," jelasnya. (TH)