POLMAN, MASALEMBO.COM - Perkembangan teknologi digital membuat kegiatan belajar di sekolah makin luas dan mudah. Kelas belajar online sudah menjadi kenyataan di nyaris semua sekolah di Indonesia. Ditambah dengan koneksi internet yang makin cepat, suasana belajar di kelas online pun jadi semakin seru.
”Pengenalan literasi digital sejak dini kepada siswa sangat penting. Salah satunya dengan mengarahkan siswa mengakses link materi ajar di Rumah Belajar Kemendikbud, Google Scholar, dan Portal Garuda. Dari sana guru dan siswa bisa memproduksi konten seru, juga bikin materi belajar menjadi realitas virtual yang menarik,” tulis Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dalam rilis yang dikirim kepada awak media, Rabu (17/4).
Rilis disampaikan terkait rencana Kemenkominfo menggelar webinar literasi digital untuk segmen pendidikan, yang akan diikuti oleh siswa dan guru dengan menggelar nobar (nonton bareng) di sejumlah sekolah di Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat. Bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat, webinar akan diselenggarakan Kamis (18/4) pukul 09.00 - 11.00 WITA.
Diskusi online ini yang juga dapat diikuti secara gratis dengan cara mendaftar di link https://s.id/pendaftaranpolman1804. Seluruh peserta akan mendapatkan e-sertifikat dari Kemenkominfo, dan tersedia e-wallet senilai total Rp 1 juta untuk 10 peserta yang terpilih dengan pertanyaan interaktif paling menarik.
Mengusung tema ”Mengenal Literasi Digital Sejak Dini”, webinar akan menghadirkan tiga narasumber. Yakni, Wakil Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Indonesia Eko Prasetya, yang akan mengupas materi dari aspek budaya digital, Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Selatan Siti Hamidah (kecakapan digital), influencer Azmy Zein (keamanan digital), serta dipandu Iman Darmawan selaku moderator.
Terkait topik webinar, Kemenkominfo menjelaskan, pemahaman lebih dini terhadap literasi digital akan membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih berkembang. Pengenalan dini terkait literasi digital juga membuat kita bisa menangkis hoaks yang masuk ke dunia pendidikan.
”Kalau siswa lebih cakap digital, bukan hanya minim risiko terpapar hoaks, tetapi juga siap melawan hoaks dengan memproduksi konten-konten positif dan bermanfaat di ruang belajar,” tulis Kemenkominfo.
Bagi pelajar, literasi digital sejak dini diperlukan, antara lain untuk mengerti mana informasi yang bisa dan harus diterima, serta mana yang harus dicari lagi sumber kebenarannya.
”Ingat, semakin canggih teknologi dan informasi, semakin banyak muncul oknum tak bertanggung jawab lewat informasi yang mereka posting,” jelas Kemenkominfo.
Untuk diketahui, gelaran webinar seperti di Polewali Mandar ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD), yang dihelat Kemenkominfo sejak 2017. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Tahun ini, program #literasidigitalkominfo ini mulai bergulir pada Februari 2024. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.
Kecakapan digital jadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)-pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (*/red)