MAJENE, MASALEMBO.COM - Merespon banyaknya kasus pelecehan seksual terjadi di Sulawesi Barat (Sulbar), Ketua Bidang Immawati Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) STAIN Majene meminta pemerintah serius melakukan pencegahan.
Menurut Kabid Immawati PK STAIN Majene, Rahmania, bahwa maraknya pelecehan seksual di Sulbar semakin memprihatinkan.
"Baru-baru ini pelecehan seksual terjadi pada mahasiswi Unsulbar yang dilakukan oknum ASN Dinsos Kabupaten Majene," ungkap Rahmania, Sabtu (4/11/2023)
Kemudian menyusul, kasus yang terjadi di Kabupaten Mamuju Tengah yang dialami oleh dua anak di bawah umur. Mirisnya pelaku adalah paman dan ayahnya sendiri.
Walaupun kasusnya sudah ditangani pihak terkait tetapi penanganannya menyisakan banyak persoalan. Seperti bagaimana pemulihan psikologi korban, ini yang justru banyak terabaikan. Padahal dalam kasus pelecehan seksual korban harusnya mendapatkan penanganan khusus.
Belum lagi persoalan lain yang dialami ketika dalam proses penanganan jika melibatkan keluarga.
"Baru-baru ini terjadi pelecehan kepada mahasiswi menyusul kasus yang terjadi di Mamuju Tengah. Belum lagi kasus-kasus sebelumnya," jelas Rahmania
Oleh sebab itu pemerintah harus aktif melakukan proses pencegahan pelecehan seksual bukan acuh tak acuh. Kasihan para korban yang tidak mendapatkan rehabilitasi secara optimal.
"Kami melihat bahwa ada kesan kasus pelecehan seksual tidak penting untuk dituntaskan. Kasihan para korban setelah kejadian tersebut mereka tidak mendapatkan rehabilitasi yang seharusnya hal tersebut dilakukan oleh pemerintah," tambahnya. (Ril/wn)
