Indo Madi, nenek tangguh penjual ikan ke desa terpencil di Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene. [Foto: Sudarmin untuk masalembo.com]
MAJENE, MASALEMBO.COM - Luar biasa. Kata pertama yang terucap ketika meliahtnya di sebuah jalan di antara pegunungan menuju Desa Paminggalan, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
Di pundaknya tampak bakul berisi ikan kering, digotong dengan berjalan kaki hanya beralaskan sandal jepit legendaris. Nenek itu menuruni lembah dan mendaki gunung, menapaki jalan terjal untuk sampai ke desa tujuannya, yakni ke desa Paminggalan.
Dialah perempuan tangguh yang biasa di panggil Indo Madi. Usianya kurang lebih 60 tahun, tinggal di Somba Tenggara, Kelurahan Mosso, Kecamatan Sendana.
Bekerja sebagai pedagang ikan (Pappalele Pandeangang) hingga ke pelosok desa, begitulah aktifitas yang dijalani setiap hari. Indo Mandi bukannya jualan ke pasar tapi menjajakan dagangan ke Desa Paminggalan dengan berjalan kaki menempuh jarak kurang lebih 15 kilometer.
"Meakkea mai digena pas pura passambayang subu, mapa-mapattang duai, mellamba tarrus ma tada mai di Paminggalan pas mettama lohor," ucap Indo Madi dalam bahasa daerah Mandar di sela-sela waktunya melayani pembeli, Selasa (21/11/2023).
Awak masalembo.com menerjemahkan kutipan tersebut "saya berangkat kesini tadi pas setelah shalat subuh, masih agak gelap, saya berjalan terus sampai ke Paminggalan ini di waktu Dzuhur."
Nenek Indo Madi mengaku, butuh waktu cukup banyak dari Somba ke Paminggalan, kurang lebih 6 jam berjalan kaki.
Salah satu warga di sana menceritakan awal mula kedatangan Indo Madi jualan ikan di Paminggalan. Hal ini sudah dilakukan sejak puluhan tahun. Membuatnya ia sudah akrab dengan warga setempat.
"Saya belum lahir, ibu ini sudah jualan di sini. Mungkin adami 40 tahun kesni jualan. Bahkan kami sudah anggap sebagai keluarga. Kalau ikannya belum habis dalam sehari biasa juga bermalam. Besoknya pulang lagi jalan kaki," beber salah satu warga Desa Paminggalan.
Indo Madi merupakan representasi perempuan tangguh meski usianya sudah tidak muda lagi. Menjadi tulang punggung setelah suaminya mulai sakit-sakitan. Dulu ada beberapa orang yang biasa ikut jualan ke desa Paminggalan, namun seiring waktu sisa Indo Madi yang bertahan melakoni pekerjaannya sebagai pedagang ikan ke pelosok.
Sehat selalu nenek Indo Madi. (*)
Penulis: Sudarmin (jurnalisme warga).