Pj Gubernur Zudan saat menyampaikan sambutan, Ia mengajak wisudawan Unimaju buat jejak digital positif. [Foto: Kominfo Sulbar]
MAMUJU, MASALEMBO.COM - Dalam orasi ilmiahnya pada acara Wisuda Sarjana Strata Satu Universitas Muhammadiyah Mamuju (Unimaju), Pj Gubernur Sulawesi Barat Prof Zudan Arif Fakrulloh menyoroti pentingnya jejak digital bagi para lulusan yang akan memasuki dunia kerja. Dalam era digital ini, jejak digital menjadi pertimbangan utama bagi pemberi pekerjaan.
Prof Zudan Arif Fakrulloh mengungkapkan bahwa sebanyak 80 persen pencarian pekerjaan saat ini melibatkan pengecekan jejak digital kandidat. Jejak digital yang tercipta tidak dapat dihapus, sehingga dia mewanti-wanti para lulusan untuk lebih berhati-hati terhadap tindakan online mereka.
"Hati-hati dengan jejak digital," tegas Zudan dalam orasinya.
Gubernur sementara ini juga memberikan pesan kepada mahasiswa Unimaju agar bijak dalam menggunakan media sosial dan memastikan jejak digital mereka memiliki dampak positif. Dia mengingatkan untuk menghindari ujaran kebencian dan mengajak mereka untuk lebih sering berkontribusi dengan konten positif online.
"Postinglah hal-hal positif, dan buatlah jejak digital sepositif mungkin," saran Zudan.
Selain itu, Zudan juga mendorong para mahasiswa untuk lebih fokus pada pencapaian dan prestasi daripada sekadar tampilan. Dia menekankan pentingnya karya dan prestasi dalam menghadapi tantangan di dunia kerja.
"Tidak penting banyak gaya, tolong banyak karya. Tidak penting gengsi, tolong banyak prestasi. Jangan bilang 'tidak bisa.' Mari kita coba yang rasanya kita tidak bisa. Kunci keberhasilan adalah belajar dan bertanya. Banyak orang sukses yang awalnya merasa tidak bisa," papar Zudan.
Pada akhir orasinya, Pj Gubernur Zudan juga mengajak 452 wisudawan Unimaju untuk bersyukur atas dukungan yang diberikan oleh orang tua mereka. Dia menyatakan bahwa keberhasilan sejati adalah ketika kita mampu membuat orang tua tersenyum, karena dalam senyuman orang tua, kita juga mendapat berkah dari Tuhan.
"Keberhasilan kita adalah ketika membuat orang tua kita tersenyum. Ketika orang tua tersenyum, disitulah Tuhan juga tersenyum," tutup Zudan. (Adv)