MAJENE, MASALEMBO.COM - Informasi bohong (hoaks) masih jadi perhatian serius berbagai elemen jelang Pemilihan Umum (Pemilu) di sejumlah daerah. Seperti pada Pemilu 2014 dan 2019, hoaks marak terjadi untuk menjatuhkan pasangan calon tertentu mau pun kontestan pemilihan legislatif.
Menjelang Pemilu 2024, berbagai elemen terus menyuarakan bahaya dan upaya pencegahan hoaks. Seperti yang dilakukan Masyarakat Anti Fitnah (Mafindo) Sulawesi Barat yang menggelar sejumlah kegiatan tentang literasi digital dan pencegahan hoaks.
Mafindo Sulbar menggelar "Prebunking Campaign" yang merupakan ajakan bersama masyarakat melawan hoaks di Pelataran Stadion Prasamya Majene, Minggu 24 September 2023. Seratusan peserta dari jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) Majene mulai dari tingkat kelurahan hingga tingkat kabupaten.
Termasuk mahasiswa dan warga sekitar yang sedang melakukan olahraga di sekitaran stadion tersebut. Dalam kampanye tersebut, berbagai kegiatan digelar. Dimulai dengan senam bersama, pemeriksaan kesehatan gratis dan permainan terkait pola penyebaran dan pencegahan hoaks.
"Kampaye prebungkin adalah memberikan edukasi seputar hoaks dan upaya pencegahannya, serta pengenalan Mafindo kepada masayarakat Sulawesi Barat. Tujuanya adalah pencegahan hoaks dengan cara meningkatkan sikap kritis kepada masyarakat agar tidak mudah menyebarkan berita yang belum diketahui kebenaranya," kata Ketua Mafindo Sulbar, Dedy Aswan.
Mafindo Sulbar menggelar "Prebunking Campaign" yang merupakan ajakan bersama masyarakat melawan hoaks di Pelataran Stadion Prasamya Majene, Minggu 24 September 2023. [Irwan Abd. Latif]
Komisioner KPU Majene, Sukri dan Salma Mayasari turut hadir dalam kegiatan kampanye pencegahan hoaks tersebut. Salma Mayasari mengatakan, "Prebunking Campaign" ini membantu KPU Majene dalam menyukseskan Pemilu 2024.
"Kegiatan ini sangat menarik dan sangat membantu KPU Majene dalam menyukseskan Pemilu 2024. Hoaks itu harus diperangi demi mewujudkan Pemilu yang berintegritas. Hoaks tidak boleh ada, di Majene khususnya," kata Salma Mayasari.
Seorang warga dari Desa Palipi Soreang, Reski Amaliah mengaku senang bisa mengikuti kegiatan dan mendapatkan edukasi tentang pencegahan hoaks. Reski berharap Mafindo Sulbar terus meningkatkan literasi digital dan menjadi garda terdepan dalam memerangi hoaks dalam Pemilu 2024.
"Berkat kegiatan ini saya bisa mengetahui bagaimana cara saya ketika mendapatkan berita hoaks dan saya bisa lebih mengantisipasi apabila terjadi berita hoaks ke depannya," kata Reski Amaliah.
Kelas Cek Fakta dan Prebunking
Selain "Prebungkin Campaign", Mafindo Sulbar juga menggelar Kelas Cek Fakta yang berlangsung di Aula Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Majene. Kelas Cek Fakta tersebut diikuti Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) dan Panwas Kelurahan Desa (PKD) se-Kabupaten Majene yang gelar secara daring.
Ketua Mafindo Sulbar, Dedy Aswan mengatakan, Kelas Cek Fakta yang merupakan kolaborasi dengan Bawaslu Majene ini bertujuan untuk mengedukasi dan melatih cek postingan hoaks. Hal ini dilakukan dengan pelatihan menggunakan berbagai alat dalam cek fakta.
"Tujuannya agar ketika pengawas Pemilu mendaparkan berita tentang satu hal tidak gampang percaya sebelum melakukan cek fakta akan kebenaran berita tersebut. Peserta dilatih untuk mengecek ke absahan berita, kebasahan foto dan juga video dengan tools kalimasada, invid, tunrbackhoax.id, cekfakta.com dan sebagainya," jelas Dedy.
Ketua Bawaslu Majene, Syofian Ali membuka secara resmi Kelas Cek Fakta tersebut. Syofian Ali mengapresiasi kolaborasi ini untuk menyukseskan Pemilu 2024.
"Ini sangat langka karena baru pertama kali dilakukan. Ini penting bagi kita semua, terutama jajaran Bawaslu Majene. Diharapkan jadi bahan untuk pengawasan Pemilu," kata Syofian.
Sebelumnya, Mafindo Sulbar juga menggelar Kelas Prebunking bagi mahasiswa dan penyelenggara Pemilu di Aula KPU Majene, Sabtu 23 September 2023.
Dedy mengatakan, kelas ini bertujuan mengedukasi pencegahan hoaks bagi mahasiswa, masyarakat umum dan penyelenggara Pemilu sebelum beredar di media sosial.
"Tujuan nya memberika vaksin sebelum tersebarnya hoaks, seperti fenomena hoaks yang sering terjadi saat pelaksanaan Pemilu," kata Dedy.
Seorang peserta, Muhammad Wandy mengatakan, kelas ini penting bagi mahasiswa dalam literasi digital dan pencehan hoaks. Wandy berharap kelas seperti ini terus ditingkatkan ke berbagai kalangan masyarakat.
"Ini sangat luar biasa, kelas prebungking ini adalah vaksin anti hoaks yang bagus diterapkan pada mahasiswa dan ini cikal bakal untuk kita implemetasikan kepada masyarakat dan lingkungan kita sendiri," jelas Wandy.
Komisioner KPU Majene, Sukri mengapresiasi langkah Mafindo Sulbar untuk turut serta dalam menyukseskan Pemilu 2024.
"Berharap Mafindo Sulbar terus nenularkan visi misi menyebarkan virus menangkal hoaks dan bijak dalam bermedia sosial," harap Sukri. (Wan)