MAJENE, MASALEMBO.COM - Sebagai upaya mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Dirjen Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi Kemendikbudristek menggelar sejumlah kegiatan pengembangan dan pemanfaatan budaya tak benda Indonesia, salah satunya asal Sulawesi Barat yaitu perahu Sandeq.
Kegiatan ini digelar dalam tajuk Studen On Sandeq, Perwarisan Budaya di atas Laut.
Pada Seminar Kebaharian Nasional yang digelar di Aula BPMP Majene, Jumat (10/08/2023), Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar Muhammad Idris menjelaskan, melalui event Student On Sandeq yang digelar Kemendikbudristek menjadi awal yang baik untuk terus melestarikan budaya di Sulbar khususnya bagi para generasi muda.
"Kegiatan ini merupakan kolaborasi dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah, sekaligus untuk mengintervensi pelestarian budaya, kita sangat berbahagia dan berbangga untuk membangun semangat bersama," kata Idris.
Menurutnya, kegiatan yang digelar sangat menarik karena kegiatan melalui studi dengan proses pembelajaran yang akan berkelanjutan, apalagi sandeq saat ini terus digerus perkembangan zaman.
"Kita menaruh perhatian kepada sandeq ini karena secara geografis kita ini merupakan garis pantai terpanjang kedua di Indonesia. Intinya budaya bahari itu sebagai budaya laut, salah satunya sandeq," kata Idris.
Ia mengatakan, dari Sandeq kita bisa belajar banyak hal seperti keseimbangan, kerjasama dan kecepatan, nilai itu pun yang membuat kita harus bangga kepada sandeq.
"Yang kita seminarkan ini bagaimana sandeq ini bisa menjadi warisan dunia dan warisan dunia itu ada di Majene, dan ada di Sulbar, untuk sampai kesana pelibatan generasi menjadi penting dan Dinas Pendidikan dan Dinas Pariwisata tidak hentinya memastikan sandeq sebagai warisan budaya Sulbar," ucap Idris.
Ia pun berharap, sandeq tidak hanya berbicara sejarah tetapi juga harus berbicara ekonomi dan teknologi. Sandeq pun dinilai memiliki potensi ekonomi besar untuk terus dikembangkan di Sulbar. (Ril/Red)