SUMENEP, MASALEMBO.COM- Saat menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Pemerintah Kabupaten Sumenep, Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) menyebut keberadaan perusahaan migas tidak berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat.
Menurut Ketua PC PMII Sumenep Abdul Mahmud mengatakan, keberadaan perusahaan seperti Husky-CNOOC Madura, HCML, SPE Petrolium, Petro Java, EML, dan Kangean Energi Indonesia minim kontribusi mengangkat derajat atau taraf hidup rakyat di Kabupaten Sumenep.
Padahal perusahaan-perusahaan tersebut sudah melakukan eksplorasi cukup lama di wilayah Kabupaten Sumenep. Abdul Mahmud menilai perusahaan migas hanya menjadikan daerah setempat sebagai sapi perah untuk mengeruk keuntungan semata.
Tanpa memperdulikan kesejahteraan rakyat. Terbukti hingga saat ini Kabupaten Sumenep masih tergolong daerah termiskin ke 3 di Jawa Timur.
"Tidak jelas dampaknya kepada masyarakat sekitar dan sama sekali tidak berdampak terhadap penentasan kemiskinan," ujarnya, Jum'at (14/07/2023)
Abdul Mahmud menguraikan, daerah seperti Kecamatan Arjasa, Sapeken yang sangat dekat dengan wilayah eksplorasi perusahaan migas tersebut masuk kedalam kecamatan miskin di Kabupaten Sumenep.
Pihaknya juga mempertanyakan, corporate social responsibility (CSR), Participating Interest (PI) 10 persen yang sama sekali tidak pernah benar-benar dirasakan oleh masyarakat terutama wilayah sekitar eksplorasi.
Kondisi ini kata dia, dapat diduga ada persekongkolan perusahaan dan elite daerah untuk kepentingan pribadi semata. Padahal dampak dari eksplorasi migas tersebut masyarakat yang harus menanggung.
Atas kondisi tersebut, pihaknya menganggap keberadaan perusahaan migas tersebut tidak penting dan mendesak Pemkab Sumenep untuk melakukan tindakan tegas berupa pengusiran.
"Usir perusahaan migas yang DBH, PI dan CSR nya tidak berdampak terhadap pengentasan kemiskinan," tuntutnya. (TH/Red)