Tim Rekonfirmasi Data Disdikbud Sulbar [Foto: Kominfo Sulbar]
MAMUJU, MASALEMBO.COM - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat terus mendorong agar anak-anak yang tidak sekolah dapat memperoleh pendidikan dengan baik.
Momentum peringatan hari anak nasional hendaknya menjadi waktu yang tepat untuk memastikan anak-anak kita yang berumur tujuh sampai 18 tahun mendapatkan layanan pendidikan.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulbar, Mithhar, Dinas Pendidikan telah ditugaskan untuk menjadi penanggung jawab dalam pengentasan anak tidak sekolah, sesuai dengan surat keputusan Pj Gubernur Sulbar tentang pembentukan satuan tugas penanganan kemiskinan ekstrem, stunting, anak tidak sekolah (ATS), dan perkawinan anak.
Berdasarkan surat tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bergerak cepat dengan memaksimalkan jejaring potensi melibatkan guru-guru di semua kabupaten untuk melaksanakan rekonfirmasi data yang disampaikan oleh BKKBN, bahwa di Sulbar terdapat kurang lebih 48.000 anak tidak sekolah.
"Dari hasil rekonfirmasi data tersebut selama lebih dari dua minggu, telah terkonfirmasi data sebanyak kurang lebih 4.000 anak, dan hasilnya ternyata hanya 1.112 anak yang tidak sekolah. Sekitar 3.000 anak lainnya ternyata bukan anak tidak sekolah, tetapi ada di antaranya yang sedang bersekolah di SD, SMP, SMA, sederajat, bahkan sudah ada yang kuliah," kata Mithhar pada Minggu, 23 Juli 2023.
Selain itu, dari data tersebut juga ditemukan anak-anak yang sedang bersekolah di pendidikan nonformal, termasuk ditemukan anak-anak yang telah pindah domisili.
"Dari data yang ada, banyak hal yang teman-teman guru dapatkan di lapangan dan terasa ada kejanggalan dalam data tersebut," ucap Mithhar.
Menurutnya, berdasarkan hasil rekonfirmasi data tersebut, jika ditemukan anak yang tidak sekolah, maka Dinas Pendidikan langsung mengajak anak tersebut untuk bersekolah.
"Dari data yang sudah diperoleh ini, kami semakin bersemangat untuk terus bergerak guna memastikan tidak ada anak di Sulawesi Barat yang tidak mendapatkan layanan pendidikan," kata mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Majene itu.
Ia juga mengatakan bahwa untuk lebih mempercepat penanganan ATS, Tim ATS Disdikbud Sulbar juga telah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten, terutama dengan Dinas Pendidikan setempat. (Ril/Rd)