Tim PKMS FMIPA Unsulbar saat menggelar Pelatihan Pembelajaran Sains di TK 23 PGRI Rawang Bababulo. [Foto: PKMS FMIPA Unsulbar]
MAJENE, MASALEMBO.COM - Usia dini disebut juga masa golden age atau periode keemasan anak. Pada usia dini, anak harus diberikan stimulasi yang tepat sesuai dengan tahap perkembangannya sehingga semua aspek perkembangan anak dapat berkembang optimal.
Pada masa ini, sebaiknya anak melakukan penjelajahan terhadap objek di lingkungannya untuk memperoleh pengalaman dan mengkonstruksi pengetahuannya yang menentukan kepribadian anak selanjutnya.
Pembelajaran sains berperan dalam pembentukan dasar kemampuan anak. Anak akan mengeksplorasi dan berinteraksi dengan berbagai benda disekitarnya, anak menggunakan lima inderanya untuk mengenal berbagai gejala alam melalui kegiatan observasi sehingga kemampuan observasinya meningkat seperti melihat, meraba, membau, merasakan dan mendengar.
Tim PKMS FMIPA Unsulbar saat menggelar Pelatihan Pembelajaran Sains di TK 23 PGRI Rawang Bababulo. [Foto: PKMS FMIPA Unsulbar]
Hal di atas menjadi dasar bagi Tim Pengabdian kepada Masyarakat FMIPA Unsulbar untuk memperkenalkan pembelajaran sains yang sesuai dengan usia anak taman kanak-kanak.
Tim Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) FMIPA Unsulbar yang terdiri dari 3 orang dosen FMIPA yaitu Musafira, Fardinah dan Darma Ekawati dibantu beberapa mahasiswa FMIPA Unsulbar menggelar Pelatihan Pembelajaran Sains Bagi Anak Usia Dini di TK 23 PGRI Rawang Bababulo. Lokasi ini dipilih setelah melakukan observasi singkat dengan kepala sekolah dan guru di sekolah tersebut tentang apa yang menjadi kebutuhan pihak sekolah.
Pelatihan ini digelar pada Rabu, 31 Mei 2023 yang dihadiri oleh Kepala Sekolah, 5 orang guru dan 25 orang siswa Kelas B TK 23 PGRI Rawang, Bababulo.
Pada sesi pertama pelatihan, Ibu Musafira S.Si., M.Sc selaku Ketua Tim memaparkan tentang peranan pembelajaran sains dalam pembentukan dasar kemampuan anak.
“Usia TK itu adalah usia golden age, usia yang sangat penting dalam menggali sifat kritis dan keingintahuan anak yang akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan kognitif dan kepribadian anak nantinya," kata Musafira.
"Pada eksperimen sains ini, anak-anak akan belajar menggunakan panca inderanya, belajar sambil bermain, sehingga anak-anak akan lebih semangat dalam mempelajari fenomena yang ada disekitarnya," lanjutnya.
Pada sesi pertama ini juga dijelaskan beberapa contoh eksperimen sains yang cocok untuk anak usia dini yang mengacu pada panduan dari Kemendikbud tentang Belajar Sains- Bahan Belajar dari Rumah serta beberapa literatur eksperimen sains lainnya.
Tim PKMS FMIPA Unsulbar saat menggelar Pelatihan Pembelajaran Sains di TK 23 PGRI Rawang Bababulo. [Foto: PKMS FMIPA Unsulbar]
Pada sesi kedua, tim PKMS bersama para guru dan siswa secara langsung mempraktekkan beberapa jenis eksperimen sains untuk anak usia dini diantaranya pelangi dalam gelas, air keruh menjadi bening, peniup balon dan rambatan warna. Para siswa terlihat sangat antusias dan bersemangat dalam praktik eksperimen sains tersebut.
Kepala sekolah dan para guru sangat mengapresiasi pelaksanaan pelatihan pembelajaran sains yang telah dilakukan.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami sebagai tenaga pendidik di taman kanak-kanak. Pelatihan ini juga memberikan pengalaman baru dan menarik bagi siswa-siswi kami. Kami lihat anak-anak sangat senang dan bersemangat mempraktekkan eksperimen sains tadi," kata Kepala Sekolah Nurwahda, S.Pd.AUD. (adv)