Kepala Disdikpora Majene Dr Mithhar, M. Pd dan Kadis Kominfo Andri Nugraha memantau proses wawancara lomba PJAS Aman di SD 43 Buttusamang Majene. [Foto: Kominfo Majene] |
MAJENE, MASALEMBO.COM - Di momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2023, SD Negeri 43 Buttusamang di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat sukses mengukir prestasi nasional.
Sekolah ini berhasil masuk peringkat 12 nasional lomba sekolah Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Aman yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia.
Penanggung Jawab Lomba PJAS 2022 Kabupaten Majene, Sahribunga, S. Pd., S. Kel., M. Pd mengatakan, SD 43 Buttusamang satu-satunya sekolah di Sulawesi Barat yang berhasil lolos. Sekolah tersebut masuk 12 besar bersama salah satu SD di Sulawesi Tengah.
"Ini satu kesyukuran karena kita lolos masuk 12 besar dari sekian banyaknya sekolah di seluruh Indonesia, bahkan Sulawesi Selatan pun kalau dipikir luas terkalahkan, tidak ada yang masuk nominasi, saingan kita cuma dari Sulawesi Tengah dari Tolitoli," kata Sahribunga, Selasa (2/5/2023).
Dikatakan saat, ini pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Majene masih berada di SDN 43 Buttusamang melakukan wawancara untuk masuk ke nominasi 5 besar nasional.
Penilaian sesi wawancara kata Saribunga, melibatkan 5 Kementerian, yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Kementerian Agama dan Lingkungan Hidup.
"Selain itu tentu dari BPOM itu sendiri, sebagai pelaksana lomba," ujarnya.
Widyaprada Disdikpora Majene itu menuturkan, untuk hari ini, ada enam sekolah seluruh Indonesia yang tampil wawancara via daring, termasuk SD 43 Buttusamang sendiri. Mereka mengikuti wawancara dengan melibatkan Disdikpora Majene, Dinas Kesehatan Pemda Majene, Dinas PPA, Kemenag Majene, Dinas Kominfo Statistik dan Persandian Manene, DLK, BPOM Sulbar, dan Puskesmas Lembang.
Saribunga berharap SD 43 Buttusamang nantinya, sukses melakukan wawancara kemudian masuk 5 besar nasional.
"Nanti jika lolos 5 besar akan mendapat kunjungan dari BPOM RI dan pihak yang terkait dalam lomba ini. Jadi kita berharap kalau bisa lolos menjadi 5 besar dan kiranya nanti sekolah ini menjadi pilothing untuk sekolah lain di Kabupaten Majene, baik jenjang SD SMP dan SMA/SMK," ujarnya.
Untuk diketahui, lomba ini menilai aktifitas jajanan sekolah. Dalam penyajian jajanan yang aman dan sehat selama jam sekolah berlangsung, mereka para siswa atau murid yang membawa bekal dipantau di sekolah. Selain itu, kantin sekolah mereka dipantau setiap hari untuk memastikan jajanan siswa atau murid-murid SD tersebut benar-benar aman untuk dikonsumsi.
"Jadi kantinnya itu di betul-betul discreening, diperiksa yang dijual itu hanya pangan-pangan lokal yang aman dan semua bahan atau bekal siswa juga diperiksa termasuk penjual-penjual yang berada di depan sekolah sudah harus sesuai dengan standar yang ada," ujar Sahribunga. (Har/Red)