-->

Hot News

DPD KNPI Desak Pemkab Sumenep Tindak Lanjuti Penolakan Reklamasi Pantai Warga Desa Gersik Putih

By On Minggu, Mei 28, 2023

Minggu, Mei 28, 2023

Puluhan warga yang menolak reklamasi pantai di Desa Gersik Putih membentangkan kain putih berisi tanda-tangan dukungan dari para Kyai dan Ulama. [Foto: Thofu/masalembo.com]


SUMENEP, MASALEMBO.COM-  Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Sumenep mendesak Pemerintah Kabupaten Sumenep, segera merespon penolakan warga Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura terhadap reklamasi pantai untuk pembangunan tambak garam.

Ketua DPD KNPI Imam Syafi'ie mengatakan, sudah saatnya Pemkab Sumenep menindaklanjuti aspirasi warga terkait penolakan terhadap reklamasi pantai di Desa Gersik Putih. 

Hingga saat ini penolakan terhadap rencana tersebut, sudah semakin luas melibatkan banyak tokoh dan Ulama' atau Kyai. Sebab menurutnya jika hal ini dibiarkan akan membuat gejolak di masyarakat dikarenakan masalah yang dihadapi warga Desa Gersik Putih dibiarkan berlarut-larut.

"Pemkab Sumenep haru merespon aspirasi warga Desa Gersik Putih. Jangan terkesan cuek," katanya. Minggu 28/05/2023 malam.

Pemkab Sumenep sebagai saluran demokrasi yang disediakan oleh negara harus memiliki tanggung jawab konstitusional mendengarkan nurani warga Desa Gersik Putih yang saat ini lingkungan hidupnya terancam oleh rencana pembangunan tambak garam, dengan cara merespon cepat tuntutan warga.

"Pemkab Sumenep agar kooperatif tidak terkesan cuek membiarkan munculnya gejolak masyarakat yang anti reklamasi," jelasnya.

Selain itu Imam juga melihat terdapat pro dan kontra yang berpotensi akan saling berhadap-hadapan nantinya bila tidak segera diatasi. Pemkab Sumenep untuk melakukan langkah preventif atau pencegahan agar tidak terjadi pembelahan kepentingan. 

"Bahaya apabila gejolak penolakan ini tidak cepat ditengahi, masalahnya penolakan semakin meluas, eskalasinya bisa tambah meningkat bila terkesan ada pembiaran dari Pemerintah," ujarnya.

Dalam situasi seperti saat ini kata Imam penting kehadiran negara melalui Pemkab Sumenep, untuk menyelesaikan dan menetralisir kondisi yang sedang terjadi di Desa Gersik Putih. Jangan sampai peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi ditempat lain terjadi di Sumenep.

" Mari belajar kepada sejarah peristiwa 2015 silam di Kabupaten Lumajang, dimana aksi penindasan terhadap aktivis lingkungan telah memakan korban (Terbunuhnya Salim Kancil, red," ujarnya mengingatkan. (TH)

comments
close
Banner iklan disini