JAKARTA, MASALEMBO.COM - Seorang pilot Selandia Baru yang disandera oleh pemberontak di wilayah Papua muncul dalam video dan meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memediasi konflik di wilayah yang kaya akan sumber daya ini.
Pilot Phillip Mehrtens, yang bekerja untuk layanan domestik Susi Air, diculik oleh sayap bersenjata Gerakan Papua Merdeka (OPM) bulan lalu setelah mendarat di landasan udara di distrik Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
"OPM meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memediasi antara Papua dan Indonesia untuk bekerja menuju kemerdekaan Papua," kata Mehrtens dalam satu dari tiga video, mengulangi pernyataan sebelumnya di mana dia mengatakan bahwa dia hanya akan dibebaskan jika Papua merdeka.
Masalembo tidak dapat secara mengkonfirmasi atau memverifikasi tempat dan waktu pengambilan video tersebut. Jubir OPM Sebby Sambom mengatakan video tersebut diambil pada tanggal 6 Maret.
Papua telah menyaksikan pemberontakan separatis sejak wilayah tersebut, yang dulunya diperintah oleh Belanda, dikuasai oleh Indonesia setelah pemungutan suara yang diawasi PBB pada tahun 1969 yang dikritik karena dinilai tidak adil.
Laporan media Inggris Reuters menyebut, orang asing jarang diculik di wilayah itu tetapi konflik ini meningkat sejak 2018, dengan para pemberontak melakukan serangan yang lebih mematikan dan lebih sering.
Brigjen TNI J.O. Sembiring, seorang komandan militer Indonesia di Papua, mengatakan kepada wartawan pada hari Jumat bahwa rekaman itu adalah "propaganda" dan pihak berwenang terus mencari Mehrtens.
Ketika ditanya tentang panggilan OPM untuk mediasi PBB, dia mengatakan, "tidak ada negosiasi dengan teroris oleh negara".
Pejabat telah berusaha untuk menggunakan dialog untuk memastikan pembebasan Mehrtens, sambil mengatakan bahwa "operasi penegakan hukum" akan menjadi upaya terakhir.
Dalam satu video, Mehrtens membacakan pernyataan sambil duduk di lapangan hutan dan dikelilingi oleh sekelompok pria, beberapa dengan senjata dan satu dengan busur. Mengenakan jaket biru, celana krem, dan topi kamuflase, Mehrtens mengatakan bahwa dia telah diinstruksikan untuk membaca pernyataan itu.
"Tidak ada pilot asing yang diizinkan bekerja dan terbang di Papua sampai Papua merdeka," katanya.
Dalam video lainnya, seorang pemberontak meminta Selandia Baru, Australia, Amerika Serikat memediasi penyelesaian konflik Indonesia-OPM dengan kemerdekaan Papua. (*/Red)