-->

Hot News

Kapolres: Wilayah Kepulauan Sumenep Jadi Lumbung Paham Radikalisme

By On Kamis, Maret 09, 2023

Kamis, Maret 09, 2023

Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko saat menjadi pemateri di acara diskusi kebangsaan yang diselenggarakan Merah Institute dan Gempar. [Foto: Khairullah Thofu]

SUMENEP, MASALEMBO.COM- Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko menyebutkan daerah kepulauan di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur menjadi wilayah terbesar tumbuhnya paham radikalisme.

Berdasarkan pemetaan dan investigasi Polres Sumenep, daerah kepulauan memang terdeteksi paling banyak menyebarnya paham radikalisme yang dapat berpotensi mengarah kepada tindakan terorisme.

"Ada beberapa tapi terutama wilayah Kepulauan ya, itu menjadi tumbuh suburnya," katanya selepas mengisi acara diskusi kebangsaan. Rabu 08/03/2023 sore.

Meluasnya penyebaran paham radikalisme di wilayah kepulaun ini menurut Kapolres tidak terlepas letak geografis yang sulit dijangkau, hingga membuat aparat penegak hukum, instansi pemerintah kesulitan melakukan pengawasan dan pencegahan.

Untuk itulah pihaknya mengaku, menggandeng tokoh-tokoh masyarakat dan beberapa instansi terkait untuk terlibat memperkuat pemahaman kebangsaan yang dapat menghambat kontaminasi paham radikalisme.

"Tapi kita tetap memantau, melalui jaringan-jaringan bekerja sama dengan para ulama dan organisasi-organisasi ulama kepulaun kita gandeng untuk memberikan literasi, supaya tidak berkembang subur terutama di kepulauan," terangnya.

Terdapat beberapa pintu yang menjadi jalan masuknya paham radikalisme, salah satunya lewat Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri dan pulang ke Kabupaten Sumenep.

Penyebab dari mudahnya TKI terpapar paham radikalisme, tidak terlepas dari ikatan persaudaraan seseorang ketika sedang berada di perantauan sangat kuat, hingga memudahkan para perekrut memasukkan pemahaman.

"Ada beberapa fakta beberapa TKI yang dari luar negeri, ketika kembali mereka sudah terpapar," ungkapnya.

Sejauh ini seluruh jaringan teroris yang ada di Kabupaten Sumenep menurut AKBP Edo Satya Kentriko, bergerak secara klandenstain atau bawah tanah. Mereka bergerak secara senyap tidak menampakkan secara gamblang aktivitasnya.

"Pergerakannya para jaringan-jaringan terorisme ini sama polanya, mereka lebih banyak menjadi silence army tidak tampak," tandasnya. (TH/Rd)

comments
close
Banner iklan disini