Acara diskusi kebangsaan yang diselenggarakan Merah Putih Institute dan Gempar Kabupaten Sumenep.
[Khairullah Thofu]
SUMENEP, MASALEMBO.COM- Merah Putih Institute menggandeng Gerakan Mahasiswa Parlementer (Gempar) menggelar diskusi kebangsaan pada Rabu 08 Maret 2023.
Diskusi kebangsaan ini mengusung tema " Pemuda Sumenep merawat pancasila: jangan biarkan radikalisme menggerogoti keutuhan bangsa" bertempat di Dusun Toros, Desa Babbalan, Batuan Kabupaten Sumenep.
Turut hadir sebagai pemater Kapolres Sumenep AKBP AKBP Edo Satya Kentriko, perwakilan Kodim 0827, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bangkesbangpol) dan Ketua Gempar Mohammad Nor.
Menurut Ketua Gempar Mohammad Nor sebagai penyelenggara kegiatan mengatakan, diskusi kebangsaan ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh organisasinya untuk terlibat dalam melakukan langkah-langkah pencegahan penyebaran paham radikalisme.
"Kami melihat paham radikalisme di Kabupaten Sumenep sudah semakin menyebarkan dengan adanya fakta beberapa kali penangkapan diduga pelaku teroris," ujarnya selepas acara. Rabu 08/03/2023.
Mohammad Nor juga menyampaikan bahaya dari radikalisme yang akan menggrogoti keutuhan bangsa Indonesia, sebab paham radikalisme sangat bertentangan dengan ideologi bangsa Indonesia yaitu pancasila.
Maka penting menurutnya, untuk memberikan pemahaman dan membumikan pancasila sebagai salah satu konsensus persatuan kepada generasi muda. Jangan sampai generasi penerus ini terpapar paham-paham radikalisame.
"Pemuda ini harus diberikan pemahaman pancasila secara matang untuk menangkal masuknya paham radikalisme," ujarnya.
Sementara itu Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko mengapresiasi kegiatan diskusi semacam ini. Kedepan menurutnya penting untuk terus melakukan diskusi kebangsaan sebagai sarana untuk menenamkan paham kebangsaan terutama pancasila secara terus-menerus.
"Salah satunya ini acara tadi yang sudah dilaksanakan dan diselenggarakan oleh Merah Putih Institute bersama Gempar, " ujarnya selepas acara.
Dalam kesempatan ini juga AKBP Edo Satya Kentriko berharap, semua elemen dapat bergotong royong bergandengan tangan dalam memerangi paham radikalisme termasuk pemuda.
"Kami juga menyampaikan kepada Kementerian Agama, Kodim, Polres, Pemerintah dan tokoh agama untuk sama-sama memberikan literasi dan pemahaman," harapanya. (TH)