MASALEMBO.COM, SUMENEP- Agen Premium Minyak Solar (APMS) di Kecamatan Masalembu, Kabupaten Sumenep mengalokasikan 140 drum solar subsidi untuk Pulau Masakambing dan Karamaian yang notabene masih masuk dalam wilayah Kecamatan Masalembu.
Pengelola APMS Muhammad Mansyur merinci alokasi solar subsidi tersebut, untuk Pulau Karamian sebesar 100 drum terbagi ke dua mitra penyalur APMS masing-masing mendapat jatah 50 drum. Sementara untuk Pulau Masakambing hanya 40 drum untuk satu orang mitra.
Kendati begitu, alokasi 140 drum solar subsidi untuk kedua pulau tersebut menurutnya belum sanggup memenuhi kebutuhan nelayan.
"Itupun belum cukup untuk memenuhi kebutuhan nelayan disana," kata Mansyur. Minggu 26/02/2023 malam.
Berdasarkan data yang dikantongi APMS untuk karamian terdapat 190 perahu nelayan dengan rata-rata kebutuhan untuk sekali melaut sekitar 25 liter solar.
Jika dikalkulasi untuk kebutuhan satu bulan dengan jumlah 190 perahu. Maka dibutuhkan 114 ribu liter solar. Jumlah tersebut, apabila dikonfersi kedalam drum dibutuhkan setidaknya 518 drum. Sedangkan alokasi selama ini untuk Pulau Karammian hanya 100 drum.
"Itu hanya ketika nelayan hanya mengoprasikan satu mesin perahu. Padahal saat ini banyak nelayan menggunakan dua mesin bahkan tiga mesin," ujarnya.
Dikonfirmasi perihal mekanisme distribusi ke Pulau Masakambing dan Karamian yang selama ini dikeluhkan oleh banyak pihak terutama persatuan konsumen di Pulau Masalembu.
Karena dipandang sering tidak tepat sasaran di dijual tidak sesuai harga subsidi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Mansyur membeberkan, selama ini APMS mendistribusikan melalui jalur laut dengan menggunakan perahu kayu. Setiap solar subsidi yang hendak diangkut ke Pulau Masakambing dan Karamaian sudah dilengkapi surat jalan dan izin dari syahbandar.
Sementara untuk harga pihaknya mengaku sudah menentukan harga eceran tertinggi. Mansyur juga menyampaikan, di Pulau Masalembu tidak mungkin diberlakukan satu harga dengan alasan kondisi geografis.
"Satu harga itu hanya wacana tidak mungkin bisa dilaksanakan 100 persen. Mungkin di kota bisa tapi di daerah terpencil jelas tidak bisa," jelasnya
"Kita mematok Rp 9 ribu untuk harga eceran tertinggi, " ungkapnya.
Merespon kekhawatiran masyarakat jika solar subsidi selama ini di Kecamatan Masalembu tidak tepat sasaran bahkan disinyalir terdapat permainan harga.
Mansyur meminta jika hal itu terjadi pihak pemerintah dan kepolisian yang memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan agar menindak siapapun termasuk mitranya yang melanggar. (TH)