Warga melakukan pemeriksaan kesehatan. Mereka mulai mengeluh diare dan pusing. Diduga karena trauma. [Masalembo.com/Rahmah]
POLEWALI, MASALEMBO.COM - Puluhan warga korban banjir bandang yang terisolir di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat mulai diserang penyakit diare hingga pusing. Sumber air tercemar hingga rasa takut akibat trauma diduga menjadi penyebabnya.
“Banyak yang mulai gatal-gatal, sakit perut juga, mungkin karena air,” kata salah satu warga Desa Riso, Harmi (30 tahun) kepada wartawan, Rabu (19/10/2022).
Banjir bandang menerjang Desa Riso di Kecamatan Tapango, Polewali Mandar sekira pukul 13:00 Wita, Sabtu 16 Oktober lalu. Selain merusak 10 rumah warga, sedikitnya 80 kepala keluarga di Dusun Rakasang dan Dusun Tondo Pata terisolir. Akses jalan menuju kedua wilayah tersebut terputus usai diterjang banjir.
Diakui Harmi, pasca terjangan banjir bandang membuat warga kesulitan mendapatkan air bersih untuk dikonsumsi. Sumber air dari pegunungan yang selama ini mereka manfaatkan telah tercemar akibat banjir.
“Mungkin itu penyebab sehingga banyak warga yang sakit perut, karena sumber air di pegunungan tercemar apalagi karena banjir dan masih selalu hujan sehingga airnya kotor,” ungkapnya.
Hal serupa diungkapkan Bidan Desa, Riso Meli, yang melakukan pemeriksaan kesehatan warga terdampak banjir bandang. Menurutnya, banyak warga korban banjir yang saat ini terpaksa mengkonsumsi air tidak jernih karena kesulitan mendapatkan air bersih.
“Kalau diare, dari air minum yang mereka konsumsi dalam keadaan tidak jernih, atau tidak layak dikonsumsi, tercemar gegara banjir,” imbuhnya.
Sementara banyaknya warga yang mengalami pusing, diduga karena kurang istirahat akibat trauma pasca banjir bandang yang menerjang kampung halamannya.
“Mungkin karena mereka kurang istirahat, makanya mereka banyak yang tekanan darahnya rendah, pusing, mungkin karena masih trauma akan bencana yang dihadapi,” tuturnya. (Rah/Har)