-->

Hot News

Adu Mulut Ketua Pansus DPRD Majene dengan Mahasiswa: Dimana Kamu Belajar

By On Kamis, Oktober 20, 2022

Kamis, Oktober 20, 2022

Suasana RDP Pansus DPRD Majene dengan Solidaritas Mahasiswa Majene (SPMM), Kamis (24/11/2022) siang. [Ist/Masalembo.com]


MAJENE, MASALEMBO.COM - Rapat Dengar Pendapat (RDP) Panitia Khusus (Pansus) Penanganan Bencana DPRD Kabupaten Majene dan Solidaritas Perjuangan Mahasiswa Majene (SPMM) pada Kamis (24/11/2022) diwarnai ketegangan.

Pantauan awak media, tampak terjadi adu mulut antara mahasiswa dan pimpinan Pansus, Hasriadi SH. Adu argumen mulai terlihat sejak awal pertemuan namun puncaknya di bagian akhir ketika pihak mahasiswa meminta catatan poin-poin kesepakatan hasil pertemuan namun tak diindahkan oleh pihak Pansus.

Perwakilan SPMM Irwan Japarudin awalnya menyampaikan permintaan agar ada poin-poin kesimpulan yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Menurut Irwan, kesepakatan tersebut akan menjadi catatan selain disampaikan kepada masyarakat juga sebagai bahan evaluasi dan persiapan untuk pertemuan selanjutnya demi mengukur kinerja OPD terkait soal progres penangangan korban gempa di Malunda.


"Kita minta ada kesepakatan tertulis, karena kalau tidak ada kesepakatan lalu apa jaminan Anda bahwa persoalan ini akan diurus," kata Irwan di forum RDP yang digelar di ruang paripurna DPRD Majene itu.

Namun demikian, Ketua Pansus Hasriadi, SH yang memimpin rapat enggan membuat poin kesepakatan. Menurutnya rapat masih akan terus berlanjut dengan pembahasan yang sama sehingga belum ada kesimpulan atau poin kesepakatan yang bisa dituliskan.

"Jaminan, tidak ada jaminan, kesimpulan tidak ada, rapat itu tidak ada kesimpulan kalau masih berlanjut di mana kamu belajar," ujar Hasriadi dengan suara lantang.

"Saya juga belajar ilmu kepemimpinan," lanjutnya.

"Saya juga belajar," timal Irwan sehingga adu mulut pun terjadi.

"Kamu mau paksa saya membuat kesimpulan," kata Hasriadi lagi dengan nada tinggi.

Hasriadi tetap bersikukuh bahwa rapat Pansus belum selesai sehingga belum ada kesimpulan rapat. Ia lalu menutup sidang pertemuan dengan mengetuk palu sidang. Mahasiswa yang tampak kecewa langsung meninggalkan ruang sidang seketika itu juga.

"Betul-betul saya jengkel terhadap Pemda Majene dan DPRD sebab menjelang 2 tahun tidak ada solusi jelas bantuan stimulus tahap kedua dan relokasi," kata Irwan Japaruddin usai pertemuan.

Pada RDP ini juga tampak hadir Kepala BPBD Majene Ilhamsyah, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kasman Kabil, dan pihak Perkimtan. 

Pertemuan membahas dua poin yakni bantuan stimulus rumah korban gempa tahap kedua serta relokasi warga penyintas gempa 15 Januari 2021 di Dusun Salurindu, Desa Salutahongan, Kecamatan Malunda. (Adv/Red)

comments
close
Banner iklan disini