Mahasiswa dan warga Malunda mendirikan tenda depan kantor bupati Majene. [Ist/Masalembo.com] |
MAJENE, MASALEMBO.COM - Sejumlah mahasiswa dan warga korban gempa Majene Sulawesi Barat kembai melakukan aksi, Senin (26/9/2022). Kali ini aksi dengan mendirikan tenda di depan kantor bupati Kabupaten Majene, Provinsi Sulbar.
Mereka mendirikan tenda untuk mengingatkan pemerintah bahwa saat ini masih banyak korban gempa tinggal di tenda pengungsian.
Mahasiswa mengatakan hal itu sebagai bentuk protes terhadap lambannya penyelesaian penanganan korban gempa di Kecamatan Malunda khususnya di dua daerah yaitu Rui dan Aholeang.
Mahasiswa yang mendatangi Kantor Bupati Majene pada Senin (26/9) siang langsung mendirikan tenda tepat di depan kantor daerah Majene.
Mereka menilai penanganan gempa yang terjadi pada 15 Januari 2021 tahun lalu hingga kini belum dapat dituntaskan. Terbukti saat ini masih banyak warga yang berada di tenda-tenda pengungsian.
Mahasiswa juga menyoroti lombanya penyaluran bantuan stimulus tahap kedua untuk para penyentasi gempa Malunda.
Kordinator Aksi, Muh Fachri Siswanto mengatakan, pihaknya mendesak pemerintah segera menyalurkan dana stimulus bantuan hunian yang belum disalurkan kepada penyintas gempa, khususnya di desa-desa yang ada di Kecamatan Malunda yang belum menerima bantuan tersebut.
"Kita menuntut penanganan serius dan prioritas untuk penyintas gempa di Dusun Rui dan Aholeang di desa Mekkatta, Kecamatan Malunda," ujarnya.
Mereka juga menuntut pelayanan kesehatan dengan melakukan pemeriksaan kesehatan minimal satu kali dalam satu bulan, serta mengaktifkan kembali Puskesmas Pembantu di Desa Mekkatta. (Hr/Rd)