LUWU UTARA, MASALEMBO.COM - Direktorat Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (DASHL) Jeneberang Saddang Sulawesi Selatan beberapa hari lalu melakukan kunjungan ke tempat destinasi wisata alam Waetuo yang berada di Desa Tolangi, Kecamatan Sukamaju,Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Bidang Analisis Program DAS Balai Pengelolaan DASHL Jeneberang Saddang Sulawesi Selatan, Subiyanto dalam kunjungannya mengatakan bahwa, kunjungannya kesini dalam rangka penyusunan profil mata air yang merupakan dari tindak lanjut kegiatan inventarisasi dan identifikasi sumber mata air yang dilaksanakan pada tahun 2020 lalu.
"Sehingga kami sekarang mengecek lagi utamanya sumber mata air di Tolangi ini untuk dibuatkan profilnya. Sekaligus mengecek apakah mata air ini kondisinya mengalami penurunan baik khawalitas maupun kuantitasnya. Dari pengamatan langsung kami kondisinya cukup bagus," ujarnya, Jumat (1/7/2022).
Selain itu, Subiyanto juga mengusulkan peningkatan pengelolaan dari aspek ekonomi dan lingkungannya sebagai tempat destinasi wisata alam.
"Tanah-tanah kosong yang kita dapati disana bisa ditamba dengan tanaman buah, kedepannya untuk konsep agro wisata buah, wisata pemacingan atau perikanan itu bisa dilakukan dan kondisinya disini cukup bagus. Apalagi dari segi aspek penguasaan lahannya dikuasai oleh pemerintah desa. Sehingga untuk penataannya akan lebih bagus," ujarnya.
Bahkan dirinya mengaku terkagum melihat destinasi wisata alam Waetuo. Menurutnya jika ini dikelolah, tentu akan menjadi daya tarik tersendiri untuk mendatangkan pengunjung untuk berwisata disini. Apalagi lokasinya berada dalam kota yang aksesnya cukup muda dijangkau.
"Ini satu-satunya destinasi alam yang ada dalam kota di Sulawesi Selatan. Kalau ini dikelolah dengan baik akan menghasilkan pendapatan, bukan hanya bagi desa namun juga masyarakat," terangnya.
Sementara kepala Desa Tolangi, Alhilal Amirullah mengatakan bahwa Waetuo merupakan warisan dari leluhur kepada anak cucunya untuk dijaga dan dilestarikan. Karena keberadaannya sebagai sumber kehidupan bagi masyarakat Desa Tolangi. Maka itu, ia berinisiatif untuk menjadikannya sebagai tempat destinasi alam untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Namun tidak merusak ekosistem yang ada.
Menurutnya kawasan Waetuo memiliki luas 14 hektare yang ditumbuhi beraneka ragam tanaman buah-buahan seperti langsat, durian, cempeda dan sebagainya. Selain itu, juga terdapat berbagai aneka tanaman yang dilindungi seperti kayu sengon, jati dan anau.
"Bahkan kemarin dari Kementerian sendiri akan memberikan bantuan bibit durian unggulan untuk dilestarikan di Waetuo," ujar kepala Desa Tolangi tiga periode tersebut.
Alhilal berharap kepada pemuda dan masyarakat agar mengelola dan memamfaatkannya sebagai tempat destinasi alam seperti halnya didaerah lain. Menurutnya orang luar saja sangat mensupport dan kagum melihat keberadaan Waetuo yang luar biasa yang berada di Desa Tolangi untuk dikembangkan sebagai tempat destinasi alam.
"Harapan saya kepada masyarakat Tolangi mari kita semua buka mata, buka pikiran. Sehingga kedepan Waetuo itu difungsikan sebagaimana yang kita harapkan bersama. Namun tidak merusak pohon-pohon yang ada. Karena itu dilestarikan demi kesinambungan untuk masyarakat Tolangi," pungkasnya (Al).