Kondisi salah satu wilayah pemukiman warga terdampak banjir di kecamatan Marunda Kabupaten Majene. [Ist/masalembo.com]
Warga setempat Rahmat mengatakan, ia sangat mengharapkan adanya bantuan berupa air bersih, termasuk air mineral yang siap konsumsi.
"Kita butuhkan air bersih karena mau masak saja sulit," ujar Rahmat, Jumat (27/5).
Selain itu, mereka juga membutuhkan bahan makanan dan keperluan bayi serta butuh tenaga relawan untuk membantu melakukan pembersihan rumah-rumah mereka yang telah direndam banjir.
"Kita butuh tenaga untuk membersihkan lumpur dan sisa-sisa kayu yang terbawa oleh banjir bandang kemarin," ujarnya.
Hari ini, kata Rahmat, warga mencoba kembali ke rumah mereka usai banjir mulai menyurut, namun karena kondisi rumah yang masih dipenuhi bahan material lumpur sehingga sejumlah warga masih kembali ke lokasi pengungsian.
Camat Malunda Salahuddin membenarkan krisis air dialami warga Bambangan dan Desa Kayuangin, bahkan bukan hanya di dua desa tersebut.
"Rata-rata mereka kesulitan air bersih karena kami juga di sini (di Kelurahan Malunda) upayakan mencari air tapi sudah kosong," ungkap Salahuddin.
Kendati demikian, ia menjanjikan mulai besok Pemda Majene akan mendistribusi air bersih ke daerah-daerah terdampak banjir di kecamatan Malunda.
"Insya Allah besok akan masuk bantuan air bersih dari kabupaten, dan itu kami akan langsung salurkan kepada warga," terang Salahuddin.
Dia mengatakan, hingga saat ini belum ada bantuan yang didistribusikan ke warga, kecuali komunitas dan pihak Dinsos Sulbar yang telah mendirikan dapur umum di lingkungan Banua Malunda.
Rencananya, Pemda Majene dipimpin langsung oleh Bupati Andi Achmad Syukri akan mengantarkan bantuan kepada warga korban banjir di kecamatan Malunda. (Hr/Red)