Foto bersama kader IMM Cabang Majene usai dialog peringatan Milad ke-58 IMM. [Irwan JP/masalembo.com]
MAJENE, MASALEMBO.COM - Rayakan milad ke-58 Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Kabupaten Majene komitmen menjadi solusi atas ketimpangan sosial dan melawan ketidakadilan.
Hal ini disampaikan Ketua Umum IMM Majene, Rizal saat menyampaikan sambutannya dalam puncak perayaan milad yang dirangkaikan dengan pelantikan Pimpinan Komisariat Sekolah Tinggi Islam Negeri (STAIN) Majene dan Dialog Kognisi, Minggu (20/3/2022) di Aula Kantor Bupati Majene.
Menurut Rizal, IMM yang lahir dari rahim Muhammadiyah maka harus merefresentasikan nilai gerakan Muhammadiyah itu sendiri.
Sebagaimana dalam 6 poin penegasan gerakan IMM diantaranya gerakan mahasiswa Islam dakwah amar ma'ruf nahi mungkar.
Oleh karenanya, IMM harus mampu dan komitmen tampil menjadi solusi setiap ketimpangan sosial dan segala bentuk keadilan.
"Menegaskan bahwa amal IMM adalah lillahi ta’ala dan senantiasa diabdikan untuk kepentingan rakyat," tegas Rizal.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IMM Sulawesi Barat, Sumarni. S mengingatkan agar kader IMM mampu cepat beradaptasi di era distrupsi saat ini.
"Kader harus mampu beradaptasi dengan perubahan," jelas Sumarni
Ia pun mengingatkan agar kader IMM tetap memperhatikan bahan bacaan, teman diskuskusi dan selalu menanamkan nilai-nilai ikatan.
"Teruslah berproses, tanamkan nilai-nilai ikatan, mulai dari diri sendiri, mulai dari hal kecil dan mulai sekarang," pesan Sumarni S di hadapan kader IMM.
Hal tersebut dipertegas Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Muslim AT bahwa kader IMM merupakan masyarakat akademis dan intelektual.
Oleh karenanya ia tidak akan langsung menerima dan mempercayai kebijakan pemerintah.
"Masyarakat intelektual akan selalu melakukan kajian," jelas Muslim.
Tetapi, gerakan yang dibangun IMM harus tetap sesuai dengan ideologi. Dan harus tetap mempertahankan kemandirian sehingga tidak bisa diintervensi oleh pihak manapun. Sebagaimana yang telah dilakukan selama ini. (Wan/Red)