Warga Desa Laliko Kecamatan Campalagian Polman menolak keberadaan tempat TPA. [Ist/Rahmah]
POLEWALI, MASALEMBO.COM - Masalah sampah beberapa hari belakangan ini terus mencuat di tengah masyarakat Kabupaten Polewali Mandar. Seperti kewalahan, Pemda tampak sulit memilih lokasi pembuangan sampah akhir, sementara di sejumlah sudut kota bau tak sedap sampah tak dapat dihindari.
Setelah warga Desa Paku, Kecamatan Binuang menutup akses masuk TPA, disusul Kelurahan Balanipa, Kecamatan Balanipa, lalu hari ini warga Desa Laliko, Kecamatan Campalagian turut menolak keberadaan TPA wilayahnya.
Seorang warga Laliko Ashari mengatakan alasan warga menolak keberadaan TPA, karena dinilai tidak layak dan dapat berdampak ke lingkungan sekitar.
"Kami warga Desa Laliko menolak keberadaan TPA di wilayah kami," ujarnya, Rabu (12/1/2022).
Kata Ashari, alasan penolakan yang dilakukan oleh warga juga sudah disampaikan Pemerintah Daerah saat menemui warga beberapa waktu lalu, kala itu pihak Pemda mengatakan TPA tak layak di Laliko.
Saat ini, warga di wilayah tersebut masih mengandalkan sumur sebagai sumber air dan itu dikhawatirkan limbah TPA akan mencemari sumur milik warga .
Masih Ashari, menyarankan kepada pemerintah agar menyiapkan TPA skala kecamatan saja, itu jauh lebih efektif.
"Kalau bisa pemerintah membuat TPA kecamatan lah, itu jauh lebih efisien ketimbang TPA kabupaten karena semua warga tidak mau kalau skala kabupaten," tutupnya.
Saat ini warga terus melakukan penjagaan hingga malam hari agar mobil pengangkut sampah tak masuk ke Desa Laliko. Mereka mengungkap, pada subuh tadi sekitar 10 mobil masuk saat di nihari. Hal itu tak ingin terulang lagi. (Rah/Red)