Selain untuk mempermudah akses layanan kepada masyarakat di pelosok desa, strategi jemput bola secara massal tersebut sekaligus untuk mencegah adanya pelonjakan kasus Covid-19 menjelang masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Vaksinasi antara lain digelar di Kabupaten Mamuju 6 titik, Kabupaten Majene 4 titik, dan Kabupaten Polewali Mandar 7 titik. Dalam pelaksanaannya, tim vaksinasi BIN Sulbar menggandeng aparat desa setempat dan petugas Puskesmas untuk mendatangi rumah warga yang belum tervaksin dosis 1 maupun 2.
Kepala BIN Sulbar, Sudadi mengatakan bahwa vaksinasi massal ditengah masyarakat merupakan bentuk kontribusi BIN dalam membantu tercapainya herd immunity bagi masyarakat Sulbar.
“Vaksinasi massal di tingkat desa dan door to door seperti ini sangat membantu mencapai herd immunity, khususnya bagi warga yang sudah lansia, jadi tidak perlu jauh-jauh untuk mendapatkan layanan,” kata Sudadi.
Sudadi menambahkan, vaksinasi massal BIN Sulbar pada hari ini menargetkan 2.000 dosis, baik dosis 1 maupun 2.
“Terselenggaranya vaksinasi BIN di Sulbar diharapkan dapat membantu percepatan vaksinasi karena capaian vaksinasi di Sulbar belum mencapai 70 persen,” terangnya.
Sudadi menjelaskan, metode jemput bola atau door to door hingga pelosok masih menjadi pilihan BIN Sulbar karena mampu menyisir warga yang belum tervaksin.
“Masyarakat setelah mendapatkan vaksin diharapkan tetap menerapkan protokol kesehatan karena pandemi belum berakhir, terlebih saat ini sudah muncul varian Covid-19 baru, yakni Omicron,” tutupnya. (*)