MAJENE, MASALEMBO.COM - Solidaritas Perjuangan Mahasiswa Majene (SPPM) kembali menggelar aksi demonstrasi di Kantor Majene Bupati Selasa (5/10/2021).
Jenderal lapangan Ian menjelaskan aksi kembali dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap Pemerintah Pusat dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pemda Majene tak kunjung mencairkan bantuan stimulan rumah rusak tahap II.
"Kami kecewa sampai saat ini belum ada kejelasan pencairan padahal sudah mau satu tahun," jelas Ian.
Pantauan Masalembo.com, massa aksi mulai berunjukrasa di Jalan Poros Majene-Mamuju depan kantor Bupati Majene dengan membakar ban sebelum melanjutkan aksinya di pelataran kantor Bupati Majene.
Namun massa aksi sangat kecewa karena sampai akhir penyampaian tuntutannya, Bupati maupun Wakil Bupati Majene tak kunjung menemui mereka.
Akibatnya terjadi aksi saling dorong massa aksi dengan Polisi dan Satpol-PP karena akan memasuki ruangan Bupati Majene untuk disegel.
"Kami sangat kecewa dengan Pak Bupati dan Wakil Bupati karena tidak menemui kami, kami melayangkan mosi tidak percaya kepada mereka," tegas Ian.
Ian menegaskan akan kembali melakukan aksi demonstrasi dengan massa lebih besar sampai persoalan ini selesai dan jika Bupati Majene sudah ditempat.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Majene, Ilhamsyah bersama Asisten Ahli yang sempat menjawab pertanyaan massa aksi menyebutkan bahwa saat ini Bupati Majene sedang berada di Jakarta.
"Pak Bupati Majene sementara di Jakarta," ungkapnya.
Terkait dengan pencairan bantuan stimulan tahap II, ia menjelaskan bahwa saat ini masih menunggu informasi dari BNPB Pusat karena data korban telah kami kirimkan dan anggarannya pun dari sana.
"Kami masih menunggu informasi dari BNBP Pusat," jelas Ilhamsyah.
Dan untuk sisa anggaran ada direkening Bank Rakyat Indonesia (BRI) pusat dengan sistem virtual account dan itu sudah ditransfer ke rekening penerima bantuan tahap I dan sisanya akan dikembalikan ke negara.
Aliansi yang tidak puas dengan jawaban tersebut langsung meninggalkan kantor Bupati Majene dengan ancaman akan kembali melakukan aksi demonstrasi dengan massa lebih banyak.
Berikut tuntutan SPMM
1. Segera mencairkan bantuan stimulan pembangunan rumah rusak Tahap II
2. Memberikan perhatian khusus untuk korban gempa yang ada di dusun Rui dan Aholeang dalam hal pendidikan, air bersih dan kesehatan serta kebutuhan dasar masyarakat.
3. Meminta kejelasan sisa anggaran bantuan stimulan rumah rusak Tahap I
4. Meminta agar dilakukan standarisasi pengerjaan rumah korban gempa kategori rusak berat yang dikerjakan oleh pihak ketiga.
(Wan/Red)