MAJENE, MASALEMBO.COM - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Majene dr Rakhmat Malik menanggapi santai soal aksi penyegelan Rumah Sakit Pratama Pemda Majene di Desa Salutambung oleh pemuda dan mahasiswa setempat. Kata dia, Rumah Sakit tersebut belum dioperasikan.
"Ndak apa-apa disegel asal jangan dikasih rusak," kata dr Rakhmat saat dihubungi wartawan, Sabtu (4/9/2021) sore.
Rakhmat kemudian menjelaskan bahwa RS Pratama belum selesai. "Masih sementara dalam pembenahan," katanya.
Dikatakan, untuk mengoperasikan Rumah Sakit Tipe D itu, butuh waktu lama. "Sama seperti Rumah Sakit Pratama di Wono (Wonomulyo, red) tiga tahun baru bisa dipakai," ucapnya.
Terkait sanitasi lingkungan yang dituntut warga, mantan Direktur RSUD Majene ini memastikan akan mengalokasikan anggaran.
"Kita sudah usulkan dianggaran Perubahan 2021, kalaupun tidak masuk perubahan maka kita masukkan di APBD Pokok 2022, kita masukkan di anggaran OPD Dinas Kesehatan," tegasnya.
Kadinkes mengakui tak mau jadi bulan-bulan tuntutan masyarakat, karenanya ia berjanji akan memperbaiki sanitasi lingkungan Rumah Sakit yang dibangun mulai akhir 2020 itu.
"Kalau soal UKL-UPL-nya itu sudah kita lakukan, konsultan yang tahu itu, arsiteknya, saya kan bukan arsiteknya," ucap Rakhmat.
Sebelumnya, puluhan pemuda warga Desa Salutambung, Kecamatan Ulumanda melakukan aksi demo di Jl. Trans Sulawesi Poros Majene-Mamuju, Sabtu (4/8) pagi.
Warga meminta keseriusan Pemda Majene memperbaiki Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL).
Aksi demonstrasi tersebut diawali dengan long much (berjalan) dari perbatasan Kecamatan Ulumanda-Tubo Sendana menuju ke halaman gedung RS Pratama Majene.
Pendemo kemudian menyegel gedung Rumah Sakit tersebut, dan mereka mengaku takkan akan membuka segel sebelum ada kejelasan dari Pemda Majene yang disampaikan langsung ke masyarakat. (Hr/Red)