JAKARTA, MASALEMBO.COM - Pegiat sosial yang juga seorang tokoh Tionghoa, Lieus Sungkharisma meminta penegak hukum segera mengeluarkan Imam Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab atau HRS dari ruang kurungan penjara. Karena, menurut Lieus, HRS adalah ulama besar yang dicintai oleh banyak pengikutnya.
Tak hanya itu, Lieus bahkan meminta agar Presiden Jokowi memberikan kesempatan bebas kepada tokoh Islam tersebut. Dia percaya, dengan kekuatan kepala negara, hal itu dapat dilakukan dengan baik tanpa masalah.
"Presiden ini kan very powerfull, yang begini-gini lepas, Habib Rizieq lepas dong. Beliau itu suka gak suka, umatnya banyak,” ujar Lieus Sungkharisma, dikutip hops dari Pikiran-rakyat, Senin 30 Agustus 2021.
Lieus kemudian menceritakan kebesaran HRS, saat itu terkait pawai untuk menjemput Rizieq Shihab di terminal bandara Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Sekitar saat itu, dia kagum melihat mayoritas pendukungnya mengenakan pakaian putih rela susah payah menanti kedatangan sang 'Ulama Besar'.
"Waktu jemput di bandara, saya kaget. Saya pikir gak ada orang, tapi begitu masuk, itu sudah penuh. Saya gak keburu sampai airport, padahal saya pergi subuh," terangnya.
Apalagi, tambah Lieus, negara secara konsisten memperlakukan Habib Rizieq dengan cara yang tidak benar, bahkan keji. Sebelumnya, sosok yang biasa mengenakan sorban putih itu dibiarkan terkatung-katung di Arab Saudi, kini sepulang ke Indonesia yang merupakan rumahnya sendiri, ia dijebloskan ke tahanan penjara.
"Artinya, ini kan ulama besar, punya pendukung. Jangan diperlakukan gara-gara di RS UMMI Bogor, terus dihukum empat tahun, kan gila," tegasnya.
"Kalau presiden yang punya power, dia kan dengar ada perlakuan yang tidak adil, udah gitu 3,5 tahun terkatung-katung di Arab Saudi. Itu menurut saya, negara dosa karena abai melindungi warga negaranya," lanjutnya.
Lieus Meminta Penegak Hukum Memperlakukan HRS Secara Wajar
Lieus Sungkharisma kemudian, mengatakan, andai saja biksu yang dia hormati disamakan dengan Habib Rizieq, dia akan merasa sangat sakit hati.
"Saya kebayang kalau biksu saya digituin, sakitlah. Jangan bilang, itu gak semua orang Islam dukung Habib Rizieq. Ngerti, tapi kan banyak yang dukung dia. Jangan menyakiti hati umat. Hargailah, itu baru penerapan Pancasila,” terangnya.
Lieus mengatakan, melihat dalam penerapan hukum, pemerintah hanya berpihak kepada kelompoknya saja. Dengan cara ini, selalu merugikan pihak lain yang berbeda atau berlawanan dengan keinginan mereka.
"Pemerintah mengambil tindakan, itu menurut saya salah. Dilaporin kan banyak, pendukung Habib banyak yang laporin, tapi gak ada yang diproses. Giliran ada yang gak suka Pak Jokowi, dilaporin, langsung diciduk.”
“Ini bentuk-bentuk keadilan yang harus rapih dulu, 76 tahun Indonesia merdeka masa yang kayak gitu masih dipelihara. Selesaikan,” kata dia. (Hr/Red)