Rianto [ist]
ENREKANG, MASALEMBO.COM - Rahul panggilan akrab dari Rianto, siswa SMAN 4 Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan. Dia seorang anak yang lahir dari keluarga sangat sederhana. Remaja tersebut lahir di Salo 18 tahun lalu.
Saat awak media ini berkunjung ke SMAN 4 Enrekang, Kamis (25/8/2021), salah satu guru di sekolah itu menceritakan tentang prestasi yang diukir Rianto.
"Dia (Rianto), siswa kami, sebagai salah satu penerima beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri, yakni di Universitas Al-Bukhari Internasional di Malaysia lewat jalur Baznas Cendekia," kata Salman, guru SMAN 4 Enrekang.
Guru yang juga pembina kesiswaan itu mengaku bangga atas pencapaian siswanya. Ia menceritakan, prestasi itu sekaligus menjawab keraguan pada SMA 4 Enrekang. Ia mengisahkan kerap kali stigma masyarakat tentang SMAN 4 Enrekang kurang baik. Sebab akreditasi sekolah yang turun dari A ke C.
"Banyak orang tidak mengizinkan anaknya sekolah di di sini, dengan alasan akreditasi kurang baik," ujarnya.
"Anaknya nanti tidak bisa lanjut kuliah. Begitulah info yang banyak didengar ketika kita sosialisasi ke sekolah-sekolah," kata Salman melanjutkan.
Selain Rianto yang luus ke Malaysia, Salman juga bangga pada siswa lainnya yang cukup menggembirakan. Salah satunya Muhammad Akram yang lulus di salah satu kampus terbaik di Indonesia Timur, yakni Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
"Saya teringat waktu sosialisasikan sekolah kami di sejumlah SMP beberapa tahun lalu. Saya bilang Insya Allah kalau ananda-ananda lanjut di SMA kami, kami akan berusaha membuktikan bahawa kalian akan kuliah di kampus keren dan stigma masyarakat bahwa alumni SMA-nya kami nda bisa lanjut ke perguruan tinggi negeri, akan terbantahkan natinya," tambahnya.
Kata Salman, ketika anak tersebut lanjut di SMA dia kemudian tertarik untuk ikut kursus bahasa Inggris.
"Saya sangat salut dan bangga sama orang tuanya pada saat datang daftarkan anaknya kursus. Saat itu orang tuanya bilang saya mau bayarkan kursusnya anakku karena saya mau dia bagus pendidikannya. Semoga anakku pintar bahasa Inggris, dia bisa kuliah di luar negeri," ujarnya.
Salman menuturkan orang tua siswa tersebut memiliki pemikiran yang cemerlang. Meski tak punya riwayat pendidikan dan berasal dari keluarga yang sederhana tapi dia maju dan membuat Salman bangga.
Selain jago bahasa Inggris, Rianto adalah anak yang hebat. Tahun pertama masuk sekolah langsung megikuti pemilihan duta wisata Kabupaten Enrekang. Dia meraih juara tiga, kemudian mewakili Kabupaten Enrekang untuk pasukan pengibar bendera di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan.
"Rahul juga menjadi Ketua OSIS SMAN 4 Enrekang, menjadi pengurus English Development Club, pramuka dan berbagai prestasi yang telah membawa nama baik sekolahnya," tuturnya.
Salman mengungkap, Rianto yang sedari awal punya impian kuliah di luar negeri banyak mendapatkan bimbingan dari Mr. Kim, orang yang berpengalaman dan telah keliling dunia. Dia sekaligus mentor bahasa Inggris Rianto di luar jam sekolah. Akhirnya, sang anak sederhana dari keluarga sangat sederhana itu bisa membuktikan bahwa keaadaan ekonomi keluarga bukanlah penghalang bagi dia untuk meraih impian tinggi. Prinsipnya sangat jelas bahwa meskipun kita berasal dari keluarga kurang mampu bukan berarti tidak bisa sukses.
"Selamat kepada ananda Rianto, semoga menjadi kebanggaan orang tua dan bseryukurlah memiliki orang tua meskipun pendidikannya kurang dan ekonomi kurang tapi pikirannya sangat maju," Salman.
Terpisah, Pimpinan Baznas Kabupaten Enrekang Baharuddin menyampaikan selamat dan sukses kepada Rianto dan keluarganya. "Saya bangga dan salut, motivasi bagi keluarga kurang mampu dan ekonomi lemah. Bahwa hadirnya Baznas di Indonesia menjadi solusi bagi warga kurang mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, apalagi beasiswa ke luar negeri," ungkapnya.
Dia menuturkan bahwa Baznas Enrekang tidak punya program beasiswa luar negeri tapi bisa memfasilitasi dan menyambungkan ke Baznas pusat.
"Sudah program kerja sama Baznas Enrekang dengan Baznas RI berkaitan dengan beasiswa dan program pemberdayaan," pungkasnya. (*)
