BUTON TENGAH, MASALEMBO.COM - Nirwati, bayi yang menderita gizi buruk asal Kecamatan Sangia Wambulu, Kabupaten Buton Tengah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muna.
Kerabat korban, Jusman pada media ini menuturkan bayi Nirwati akan diberangkatkan malam ini dengan menggunakan kendaraan yang telah disiapkan oleh RSUD Buton Tengah.
"Sudah ada rujukannya keluar tapi kita tidak diizinkan untuk mengambil ataupun hanya sebatas foto saja rujukan itu. Kata pihak dari rumah sakitnya itu sudah jadi urusannya pihak RSUD Buteng dengan RSUD Muna," ujar Jusman, Selasa (27/07/2021).
Baca juga: Lahir Dari Keluarga Kurang Mampu, Seorang Bayi di Buton Tengah Derita Gizi Buruk
Sementara itu, Direktur RSUD Buteng, dr Karyadi yang coba dikonfirmasi oleh media ini terkait alasan rujukan bayi Nirwati ke RSUD Muna belum bisa terkonfirmasi.
Beberapa kali coba dihubungi melalui sambungan teleponnya yang berdering dr Karyadi belum memberikan respon. Begitu pula dengan pesan media sosial WhatsApp yang juga belum membalas pesan dari wartawan media ini.
Diberitakan sebelumnya bayi Nirwati dengan jenis kelamin perempuan yang baru berusia enam bulan itu diduga menderita gejala gizi buruk. Nirwati lahir dari keluarga yang kondisi ekonomi keluarga yang kurang mampuh.
Nirwati lahir sekira enam bulan lalu dalam keadaan normal. Namun seiring berjalannya waktu, pertumbuhan Nirwati terlihat sangat berbeda dengan bayi pada umumnya yang seusia dengannya terutama dari segi berat badan.
“Layaknya bayi pada umumnya, Nirwati lahir normal dengan berat badan saat itu juga masih dalam kategori normal. Namun ketika memasuki usia bulan ke lima hingga bulan ke enam, pertumbuhannya sangat lambat. Nirwati terlihat sangat kurus dan kecil dengan berat badan saat ini 4,3 kilo (gram),” tutur Rahma, Senin (26/07/2021).
Menurut Rahma, pertumbuhan bayi Nirwati yang semakin hari semakin menurun karena kebutuhan nutrisi sang bayi yang tidak tercukupi. Hal ini disebabkan karena kondisi perekonomian keluarga yang terbatas yang juga menyebabkan asupan nutrisi sang ibu tidak terjamin.
“Bapaknya ini pekerjaannya serabutan, tidak menentu. Kadang ambil upah dengan bekerja sama orang lain, kadang juga memancing tapi perahunya juga dipinjam sama orang. Dengan pekerjaan yang tidak menentu ini, jelas berpengaruh dengan penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” beber Rahma.
Bayi Nirwati sempat dibawa ke puskesmas setempat untuk dilakukan pemeriksaaan. Dari hasil pemeriksaan tenaga kesehatan, bayi Nirwati dengan berat bada 4,3 kilo gram usia enam bulan divonis derita gizi buruk.
Dengan keadaan ekonomi keluarga yang terbatas, pihak keluarga sangat mengharapkan bantuan ataupun uluran tangan dari pemerintah maupun dari pihak dermawan agar bayi Nirwati bisa mendapatkan penanganan kesehatan yang layak sehingga dapat tumbuh dengan sehat sebagaimana harapan orang tuanya.
Penulis: Muhammad Al Rajap