Serah terima jabatan bupati Majene dari Lukman Nurman ke AST-Aris [Foto: Sufyan Ilbas untuk Masalembo.com]
MAJENE, MASALEMBO.COM - Serah terima jabatan (sertijab) bupati Kabupaten Majene berlangsung khidmat, Senin (29/6/2021). Acara berlangsung di pendopo rumah jabatan dihadiri Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemerintah Provinsi Sulbar H.M Natsir yang mewakili gubernur Ali Baal Masdar.
Bupati Majene Andi Achmad Syukri Tammalele di kesempatan ini, menekankan pentingnya mengeratkan kembali persatuan dan kesatuan. Ia mengajak seluruh warga Majene yang sempat terpolarisasi saat Pilkada 9 Desember 2020 lalu kembali saling merangkul. "Sekarang tidak ada lagi nomor 1 dan nomor 2. Kita kembali kesila ketiga persatuan Indonesia demi Majene rumah kita," kata bupati yang dilantik 27 Juni kemarin itu.
Mantan Sekda Majene ini mengaku, ingin merangkul semua ASN di pemerintah untuk bekerja bersama-sama. Menurutnya, tanpa dukungan berbagai pihak bupati dan wakil bupati Majene yang baru saja dilantik akan sulit mewujudkan visi dan misi mereka.
"Karena beratnya beban tugas kami berdua mohon dukungan dan doa. Untuk seluruh pihak agar kami diberi kesehatan dan kekuatan dalam menjaga amanah," ucap bupati yang akrab disapa AST itu.
Serah terima jabatan dari bupati sebelumnya Lukman Nurman kepada AST dihadiri sejumlah pihak. Diantaranya tampak hadir anggota DPRD Sulbar Kalma Katta dan keluarga AST-Aris, para pimpinan OPD lingkup Pemda Majene dan Forkopimda.
Sebelumnya, Lukman Nurman, mantan bupati sebelum AST, saat menyampaikan sambutan tampak terharu. Ia mengaku berbahagia karena dapat hadir dan menyerahkan memori jabatan kepada penggantinya.
"Saya telah merasakan bagaimana menjadi seorang wakil bupati dan seorang bupati. Ternyata tidak seindah dan segampang yang dibayangkan," ujar Lukman.
Lukman mengatakan menjadi kepala daerah penuh dengan tantangan. Karenanya dibutuhkan pemikiran dan pengorbanan. Namun kata dia, dirinya berhasil melewati badai tantangan dalam lima tahun bersama mendiang Fahmi Massiara menakhodai Majene. Ia menggambarkan di tahun 2016-2019 keuangan Majene mengalami surplus. Namun di tahun 2020 harus mengalami defisit Rp3 miliar akibat Covid 19 dan harus mengalami refocusing.
Lukman juga melaporkan penanganan bencana gempa di Malunda dan Ulumanda selama menjabat. Pihaknya telah menyelesaikan DTH (dana tunggu hunian) tahap pertama melalui rekening. Sementara untuk bantuan stimulan rusak berat, ringan dan sedang memang secara simbolis telah diterima Pemkab Majene namun belum ada pencairan dari pemerintah pusat, termasuk juga menyelesaikan pembebasan lahan relokasi di Mekkatta dan Kabiraan.
Sementara untuk kondisi Covid 19 di Majene Lukman menyebut sejak Ramadan lalu tak ada kasus atau zero Covid di Majene. Namun data terakhir kembali tiga orang dilaporkan menjalani isolasi mandiri, dua orang di Pakkola dan satu orang di Malunda. Di bagian paling akhir, Lukman menyampaikan permohonan maaf jika ada khilaf selama memimpin Majene satu periode sejak terpilih bersama Fahmi Massiara 2016 lalu.
"Saya memohon maaf jika selama ini banyak kesalahan dan ketidak sempurnaan dalam menjalankan pemerintahan di Majene bersama almarhum," ucapnya. (Hr/Red)