JALANAN di Kabupaten Mamuju memang asyik. Mungkin sengaja dibiarkan rusak agar masyarakatnya terlatih berkendara, terlatih melihat jalanan yang berkubang, terlatih melihat genangan air, dan terlatih melihat indahnya jalan rusak.
Kondisi demikian memang indah dipandang, keindahan jalan rusak menjadi salah satu ciri kebiasaan yang dibiarkan.
Seperti yang terpantau di jalan Monginsidi. Jalan yang kerap tak terawat itu mengundang keindahan tersendiri bagi yang melintas di jalan tersebut.
Kemudian di jalan Abdul Wahab Azasi, jalan MT. Imam Lapeo. Semua itu adalah jalan kabupaten dan jalan yang terabaikan itu akan menjadi pemandangan generasi berikutnya.
Kerap perbaikan infrastruktur menjadi jualan kampanye untuk menarik simpatik pemilih. Namun setelah terpilih dari 5 program yang disediakan akan menjadi 20 program hingga program perbaikan infrastuktur menjadi terbelakang.
Jalan yang rusak itu tentunya akan mengundang laka lantas. Warga yang akan melintas mesti eksra hati-hati walaupun jalan itu mengasyikkan.
Tentu jalan dengan medan yang rusak seperti itu cukup mengasyikan. Saat musim kemarau, lubang-lubang akan terlihat jelas dan tentunya akan menguji skill pengendara.
Itu kalau musim kemarau. Memasuki musin hujan jalanan yang rusak tadi berubah menjadi kolam susu coklat dan tidak terlihat apakah berlubang atau tidak. Di sini para pengendara akan mengalami kesenangan tiada tanding, feeling menjadi nomor wahid untuk memilih jalan yang terbaik. Jika mereka gagal, akan kecebur. Mengasyikkan bukan ?
Tampaknya jalanan di Kabupaten Mamuju, terutama akses jalan yang rusak memang sengaja di-setting untuk mengasah kemampuan berkendara masyarakat.
Namun, masih ada saja yang berpikir bahwa jalanan yang dibiarkan rusak khususnya di Kabupaten Mamuju ini merupakan bentuk tidak perhatian pemerintah terhadap masyarakat.
"Tapi kok jalan rusak dibiarkan begitu saja,” begitu omongan yang keluar dari orang-orang pengguna jalan rusak.
Orang semacam ini hanya belum tersadar saja bahwa jalan rusak seperti yang sudah disebutkan tadi sengaja untuk melatih skill berkendara dan urusan modifikasi serta akan menjadi daya tarik wisatawan lokal memomentkan jalan tersebut. Mereka akan bercerita bahwa jalan di Kabupaten Mamuju sungguh mengasyikkan.
(Fad/red)
