Warga Malunda mendirikan tenda dan mengungsi di ketinggian. (Foto: Ist/Masalembo.com)
MAJENE, MASALEMBO.COM - Warga sepanjang pesisir pantai di Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat masih bertahan di pengungsian pasca guncangan gempa 5,9 magnitudo, Kamis (14/1/2020) siang tadi.
Sejumlah titik di ketinggian dipilih warga menjadi tempat pengungsian sebab mereka kuatir terjadinya gempa susulan dan terjadinya gelombang tsunami.
"Ada beberapa titik pegungsian, mereka mengungsi di SMK Kotatinggi, ada tiga titik di sana, kemudian di desa Kayuangin yang agak masuk, semua rumah warga di sana ditempati, ada beberapa titik juga di sana," kata Camat Malunda, Salahuddin, Kamis (14/1) petang.
Camat Malunda Salahuddin mengungkap, sejumlah gedung dan rumah warga mengalami kerusakan akibat gempa pukul 14:36 Wita tadi. Namun belum bisa dirinci berapa jumlah rumah dan gedung yang rusak akibat gempa tersebut.
"Saya sementara jalan ini, memang banyak rumah dan gedung yang rusak cuma belum bisa kita pastikan berapa karena belum bisa kita pantau langsung, cuma beberapa rumah yang kita liat," ujar Salahuddin.
Salahuddin mengaku meski ada himbauan dari BMKG bahwa gempa 5,9 magnitudo yang berpusat di 4 Km barat laut Majene tersebut tidak berpotensi tsunami, namun pemerintah kecamatan memberi kesempatan kepada warga untuk tetap mengungsi sambil menenangkan diri.
Hingga kini, di wilayah Malunda sendiri lampu PLN masih padam. Jaringan telekomunikasi sudah mulai berfungsi kecuali di beberapa wilayah yang masih dalam perbaikan. (Har/Red)
