POLMAN, MASALEMBO.COM - Memasuki hari kelima peserta Fam Trip Tour Jelajah Wisata Sulawesi Barat melakukan kunjungan kerajinan tenun sarung sutera Mandar di Dusun Majapahit, Desa Karama, Kecamatan Tinambung, Polewali Mandar, Rabu (18/11/2020).
Para peserta melihat langsung proses pembuatan mulai dari tahap pemintalan benang yang masih menggunakan alat tenun tradisional hingga menjadi selembar kain sutera Mandar.
Nur Aliah pembuat tenun, mengatakan, sudah sekitar 20 tahun menjadi penenun sarung Mandar. Aktifitas itu turun-temurun dari keluarganya. Disebutkan, untuk motif sutera Mandar ada beberapa jenis. Diantaranya sureq maradia, sureq komandang kodim, sure parara, sureq gantung layar dan sureq salaka. "Yang banyak dipesan motitnya sureq maradia karena digunakan pada acara tertentu seperti acara pernikahan, keagamaan, dan adat," ujarnya.
Untuk satu sarung sutera Mandar sureq maradia, poses pekerjaannya memakan waktu sepuluh hari. Sedangkan motif yang lainnya hanya seminggu.
Seorang pemilik galeri, Anisa Wahida di Karama menjadi salah satu pusat jualan berbagai kerajinan Mandar termasuk sarung sutera. Di sini juga akan ditemukan songkok Bone dan kerajinan lampu hias. Wahida mengaku untuk pemasarannya selain di wilayah Sulbar juga dipasarkan ke luar daerah seperti Jakarta dan Sumatra.
"Harganya pun bervariasi dari harga Rp130 hingga Rp600 ribu. Itu tergantung motif dan ukuran juga," ucapnya.
Galerinya tersebut pernah dikunjungi oleh desainer yang juga artis ternama Ivan Gunawan. Selain itu juga kerap dikunjungi desainer ternama pada saat ada momen yang digelar Bank Indonesia.(Al/red)