POLEWALI, MASALEMBO.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) melalui Poltekkes Mamuju (jurusan keperawatan) melakukan sosialisasi cuci tangan pakai sabun (CTPS) ke sejumlah pondok pesantren di kabupaten Polewali Mandar. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari yakni tangggal 25 hingga 27 November 2020. Dalam kegiatan ini, Poltekkes menggandeng tim PKK kabupaten dan kecamatan masing-masing.
Di hari pertama, Rabu (25/11/2020) Poltekkes menyasar Pondok pesantren Al-Ikhlas, Lampoko, Kecamatan Campalagian. Lalu dilanjutkan pada hari ini, Kamis (26/11) dengan menyasar dua pondok pesantren yakni asrama putri Pondok Pesantren Ahlul Qur'an di BTN Cendrawasih Kecamatan Polewali dan Pesantren Al-Risalah, desa Batetangnga, Kecamatan Binuang.
Dalam kegiatan ini, rombongan Poltekkes didampingi oleh Camat Polewali Syarifuddin Wahab bersama tim PKK Kecamatan, dan lurah Takatidung. Mereka disambut oleh pimpinan ponpes Ahlul Qur'an Mujahid.
Di hadapan santri, tim Poltekkes melakukan sosialisasi pentingnya menjaga dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Santri juga diberi edukasi bagaiaman cara mencuci tangan yang baik dan benar.
Dalam sosialisasi ini, pihak Poltekkes juga menyerahkan sabun cuci tangan cair yang diterima secara langsung oleh pengelola pondok pesantren.
Camat Polewali Syarifuddin Wahab sangat mengapresiasi karena Polewali masih zona merah. Sebelum terjadi, ini adalah yang dilakukan. Semoga tidak ada lagi klaster di pesantren terjadi, semuanya bisa diantisipasi.
Ia menghimbau kepada anak santri agar tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat ditengah Pandemi Covid 19.
Ia sangat bersyukur dengan adanya kegiatan ini, sebab Kecamatan Polewali statusnya masih berada pada zona merah.
"Tolong buat anak-anaku semua, diperhatikan baik-baik, demi kepentingan kita bersama. Apalagi kita didikejutkan dengan adanya klaster ponpes di Campalagian kemarin."pesannya.
Pimpinan Pondok Pesantren Ahlul Qur'an Mujahid mengaku sangat mengapresiasi kegiatan ini. Meskipun sebagian orang menganggap, bahwa mencuci tangan ini dianggap hal ini sepele, namun ini sangat penting demi kesehatan. "Terimakasih banyak, Semoga kegiatan ini terus dilanjutkan di pesantren yang lain"katanya.
Mujahid mengatakan, untuk mencegah covid 19, pengelola pondok sangat menerapkan protokol kesehatan. Diantaranya, semua santri atau siapapun masuk harus dirapid atau menunjukkan surat keterangan rapid tes, tidak boleh ada kunjungan, baik itu wali santri, tamu, selama 3 bulan hingga kondisi betul-betul normal.
"Kalau ada santri yang sakit, kami siapkan ruang khusus dan isolasi mandiri, agar tidak menyebarkan kepada oramg lain. Selain itu, olahraga rutin, menjaga kebersihan diasrama dan berdoa kepada Allah Swt"ungkapnya.
Jumlah santri di pondok pesantren Ahlul Quran sebanyak 185 orang, yang terdiri dari 45 orang sanri perempuan dan 140 orang santri laki-laki.
Ketua tim PKK Kecamatan Polewali Masniati Wahab mengatakan, kegiatan ini merupakan suatu kehormatan bagi kami sebagai selaku tim penggerak PKK dikecamatan dengan adanya kegiatan positif seperti ini. "Ini pencegahan virus Covid 19 dipesantren. Ini sangat tepat sasaran," katanya.
Andi Nasir Sekertaris jurusan keperawatan Poltekkes Mamuju mengatakan, kegiatan ini merupakan satu langkah upaya untuk mencegah virus Covid 19 yang saat ini mewabah. Ini adalah optimalisasi perilaku hidup bersih dan sehat yaitu dengan melakukan langkah paling sederhana yakni cuci tangan pakai sabun.
"Alasan memilih pesantren ini sesuai dengan arahan dari direktur kami karena melihat adanya muncul klaster pesantren di Polman. Kami bekerjasama dengan berbagai pihak bagaimana caranya meminimalisir virus covid 19," pungkasnya. (ant)