Suasana saat debat publik Pilkada Majene sesi kedua berlangsung di gedung LPMP Rangas Majene. (Foto: masalembo.com)
MAJENE, MASALEMBO.COM - Debat Publik Pilkada Majene sesi kedua kembali digelar KPU setempat, Sabtu (28/11/2020) pagi. Bertempat di gedung LPMP Rangas, Kecamatan Banggae. Dua pasangan calon (paslon) kembali adu gagasan di debat lanjutan yang dipandu presenter Kompas TV Liviana Cherlisa.
Sesi menarik dalam debat kali ini, tatkala saling tanya antar calon bupati dan calon wakil bupati. Sesi dimulai dengan saling tanya antar calon wakil bupati. Ini lantas dimanfaatkan oleh calon wakil bupati Majene nomor urut 1 Lukman Nurman. Ia menanyakan terkait harga-harga kebutuhan masyarakat di pasar-pasar di dalam daerah Majene. Lukman tampak menyoal salah satu poin yang ingin diprogram pasangan calon nomor urut 2 Andi Achamd Syukri-Arismunandar, yakni pengendalian harga-harga kebutuhan sembako.
"Menurut program saudara, lima pattuyu, salah satu poin yang saya liat dalam persoalan kedaerahan adalah bagaimana keterjangkauan harga-harga sembako di Kabupaten Majene. Kami ingin mengetahui seperti apa kacamata kita (paslon nomor 2) terhadap kondisi masyarakat Majene terhadap keterjangkauan masalah harga-harga saat ini," kata Lukman saat diberi giliran bertanya ke calon wakil bupati nomor 2 Arismunandar.
Aris, sapaan Arismundar kemudian menjawab pertanyaan tersebut. Ia mengatakan bahwa paslon 2 memang benar ingin memprogramkan pendalian harga-harga kebutuhan pokok (sembako) di Majene. Namun sayangnya, Aris tak menguraikan lebih jelas bagaimana kondisi keterjangkauan harga-harga dimaksud bagi masyarakat Majene saa ini. Ia justru menjelaskan bahwa pengendalian harga-harga adalah kewenagan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang dibentuk Pemerintah Daerah. Aris sama sekali tak menyinggung daya beli masyarakat atau keterjangkauan harga-harga sembako daerah ini.
"Salah satu program kami adalah pengendalian harga-harga pokok. Jadi kita tahu untuk pengendalian harga-harga pokok ini adalah dibawa kewenangan dari TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah). Jadi yang kita harapkan ini adalah dengan memaksimalkan peran TPID ini otomatis kita bisa mengontrol harga-harga di pasaran, itu secara kelembagaan, secara prosesnya kita juga perlu mengontrol mekanisme-mekanisme yang ada di pasar, itu biasa kita sebut mekanisme pasar," kata Arismunandar tanpa memberi penjelasan fakta daya beli masyarakat Majene saat ini.
Hal ini sontak menuai tanggapan balik dari Lukman. Ia mengatakan, secara data, keterjangkauan harga atau daya beli masyarakat Majene sudah sangat bagus. Lukman menegaskan, bahwa tingkat inflasi Majene dua tahun terakhir juga semakin rendah.
"Dua tahun terakhir berada pada angka 4 kemudian turun ke 3, dan sekarang itu tinggal 1 koma sekian," ujar Lukman.
Lukman menerangkan bahwa daya beli masyarakat Majene saat ini sudah tak ada masalah berarti. Terbukti dengan dianugerahinya piala presiden kepada tim TPID Pemda Majene tahun 2020. "Kita sudah terima piala presiden sebagai tim TPID terbaik di wilayah Sulawesi," kata Lukman.
Ketua DPD Golkar Majene ini juga mengatakan, di tahun sebelumnya, Pemda Majene telah nominasi dua kali berturut-turut tingkat nasional. "Ini artinya apa yang telah dilakukan tim TPID sudah sangat bagus," pungkasnya. (ar/red)