MAMUJU, MASALEMBO.COM - Akibat pandemi Covid-19, sebagian permasalahan kesehatan telah berdampak pada perekonomian global secara keseluruhan. Volume perdagangan yang menurun serta rendahnya investasi, harga komoditas ekspor mengalami penyesuaian, serta restrukturisasi ruang fiskal daerah merupakan satu dari sekian banyak tantangan yang dihadapi pada tahun 2020 ini.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Gubernur Sulbar Enny Anggraenni Anwar, saat membuka secara resmi webinar 'kick-off' Strategi Sukses Membangun Usaha Melalui Perencanaan yang Matang. Acara ini berlangsung di ruang oval lantai III Kantor Gubernur Sulbar, Selasa 27 Oktober 2020.
Disampaikan, perdagangan merupakan sektor kedua terbesar baik dari sisi pangsa PDRB maupun serapan tenaga kerja setelah sektor pertanian. Kondisi ekonomi saat ini yang tengah memasuki masa perlambatan tentu berdampak pada kondisi keuangan pelaku usaha dimana permintaan masyarakat semakin rendah rasionalisasi biaya personal mau tidak mau harus ditempuh pelaku usaha agar kegiatan usaha dapat tetap berlanjut.
"Saat ini kita telah memasuki era new normal masa pandemi Covid-19, banyak hal yang harus dipersiapkan untuk menghadapi era new normal ini salah satunya adalah dengan perencanaan bisnis yang matang, ketangguhan, keandalan dan kreativitas pengusaha UMKM. Oleh karena itu, kita perlu memastikan UMKM Sulawesi Barat terus bergeliat. Kami selaku pemerintah daerah terus melakukan upaya seperti memberikan bantuan langsung tunai kepada pelaku UMKM sebagai tambahan modal untuk usahanya," kata Enny.
Ia juga menyampaikan, selain itu, penguatan data dan profil UMKM juga sedang dilakukan melalui pendataan kepada seluruh UMKM Sulawesi barat melalui dinas perdagangan koperasi dan UKM. "Kami juga terus mengadakan fasilitas-fasilitas yang bekerjasama dengan instansi vertikal lain untuk penguatan kapasitas dan kapabilitas UMKM melalui sertifikasi si dan pelatihan-pelatihan," ungkap Enny.
"Dari perspektif Sulawesi Barat, pertumbuhan ekonomi daerah juga mencatatkan realisasi yang kurang optimal, capaian pertumbuhan sebesar 0,78% pada triwulan ke II tahun 2020 membutuhkan kebijakan yang extraordinary untuk merespon dan antisipasi dampak ekonomi yang lebih dalam, olehnya itu kegiatan business competition yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia bekerjasama dengan Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Sulawesi Barat pada kesempatan ini merupakan salah satu program yang tepat sasaran, untuk mendapatkan umpan balik atas usaha yang sudah UMKM jalankan," tandasnya.
Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Barat, Budi Sudaryono mengatakan, Sulawesi Barat sebagai provinsi yang kaya akan sumber daya alam dan memiliki potensi besar untuk dapat bersaing di tingkat nasional pada sektor pertanian, perikanan, perkebunan, dan juga sektor pariwisata. Potensi yang besar tersebut perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya, dengan mendorong produksi yang memiliki daya saing dan inovatif.
"Dengan melihat dominasi UMKM sebagai entitas penggerak perekonomian dan jumlah sumber daya manusia yang baik pada skala nasional maupun Sulawesi Barat, Bank Indonesia berkomitmen untuk melakukan tindakan nyata pada pengembangan UMKM. Oleh karena itu, program pertama yang dilakukan oleh BI yaitu seleksi UMKM berdasarkan rekomendasi pemerintah daerah dan juga seleksi internal melalui program Wirausaha Baru Indonesia atau WBI Sulawesi Barat, yang kedua seleksi UMKM melalui berdasarkan kriteria UMKM yaitu potensial sukses digital dan potensi ekspor," ungkapnya. (adv/red)