Bakal cawabup petahan Lukman Nurman saat mendaftar di KPU, 6 September lalu. (Ist)
MAJENE, MASALEMBO.COM - Spekulasi publik atas kondisi calon petahama Majene, Fahmi Massiara (FM) kian mengundang pro-kontra. Hal ini dinilai oleh Maenunis sebagai akibat dari ambiguitas komunikasi KPU Majene ataupun partai pengusung Fahmi-Lukman.
Direktur Logos Politika ini menyebut sikap ambigu KPU dan partai tersebut bisa berefek lebih jauh menjadi ketidak percayaan publik.
"Asas Pilkada itu bebas dan terbuka. Artinya, masyarakat berhak tau siapa dan bagaimana calon yang akan dipilihnya. Kalau misalnya pertanyaan publik atas kondisi calon dijawab ambigu oleh KPU ataupun partai pengusung calon, maka efeknya bisa melahirkan ketidak percayaan publik," ungkap Maenunis.
Ketidak percayaan publik bisa berakibat buruk bagi trend elektoral Fahmi-Lukman jika komunikatornya tidak efektif bekerja.
"Narasi ambigu orang-orang sekitar FM akan memperburuk trend elektoralnya yang bisa terus tergerus. Padahal cukup sederhana untuk meyakinkan publik bahwa narasi "pak Bupati baik-baik saja" itu adalah benar. Caranya, ya pak Fahmi muncul di publik. Kalau tidak bisa langsung minimal lewat video live atau recorded. Setidaknya, itu sudah bisa menenangkan publik terutama masyarakat pendukung beliau. Komunikator FM harus bekerja lebih efektif." Imbuh Maenunis.
Meski demikian, mantan tenaga ahli Gubernur Sulbar ini berharap, kondisi Fahmi Massiara segera pulih dan mampu melewati semua tahapan Pilkada Majene 2020.
Sebelumnya, bakal calon petahana menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran dirinya pada acara deklarasi dan pendaftaran ke KPU Majene, Minggu, 6 September lalu. Melalui akun facebook, Fahmi menyampaikan ketidakhadiran dirinya sebab sedang sakit.
Berikut kutipan postingan Fahmi Massiara via facebook.
Bismillahirrahmanirrahim.
Dengan penuh rasa syukur, alhamdulillah kemarin, kita telah melaksanakan deklarasi pasangan calon Fahmi-Lukman di gedung Boyang Assamalewuang, yang dihadiri oleh ribuan simpatisan dari berbagai kelompok, yakni dari koalisi parpol, dari relawan, keluarga, dan berbagai komunitas, sekaligus pendaftaran di kantor KPU Kab. Majene.
Pertama, secara pribadi, saya mengucapkan permohonan maaf, karena tidak dapat menghadiri acara ini, karena sakit. Namun tentunya, saya tetap akan berada di garda terdepan bersama saudara-saudara sekalian, untuk selalu mengabdi, dan berdedikasi kepada daerah kita, kapanpun, apapun, dan bagaimanapun situasinya, demi kemajuan daerah kita tercinta.
Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh simpatisan yang hadir, yang tak terkira jumlahnya. Kesatuan yang telah terjalin, tentunya diharapkan selalu solid, demi perjuangan kedepan. Insya Allah, segala bentuk support dan dukungan dari berbagai pihak, akan menjadi modal kekuatan bagi kita semua, dalam berikhtiar hingga 09 Desember yang akan datang.
Tak lupa pula, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran keamanan yang telah mengawal acara deklarasi dan pendaftaran ini. Mulai dari jajaran TNI-POLRI, KPU, BAWASLU, SATPOL PP, dan Dinas Perhubungan Kab. Majene, serta seluruh elemen yang terkait yang tak bisa kami sebutkan satu per satu. Kepada para anggota pers, yang telah meliput acara dan kegiatan ini, kami jg mengucapkan terima kasih.
Terakhir, kami mengucapkan permohonan maaf atas segala kekurangan yang terjadi pada agenda kemarin, khususnya lalu lintas yang tersendat. Kami juga telah memaksimalkan protokol kesehatan Covid-19 demi keselamatan kita bersama.
Mohon do'a dan restu dari seluruh masyarakat, insya Allah kami akan lanjutkan pengabdian kami untuk Majene yang maju dan lebih baik lagi, dalam bingkai Majene Profesional, Produktif, dan Proaktif. Secara pribadi pula, saya memohon do'a, dari seluruh masyarakat, semoga saya segera pulih, dan beraktivitas kembali, serta berjuang bersama-sama, dalam suksesi pemenangan kedepan, untuk Majene yang Maju dan lebih baik lagi. (har/red)
